Contoh Berita Singkat (Pengertian, Ciri-Ciri, Unsur, Pokok Berita, dan Contoh Berita 5 W 1 H)

Berita adalah informasi seputar peristiwa yang terjadi pada suatu waktu merupakan kabar atau informasi mengenai sesuatu hal atau peristiwa yang disampaikan secara langsung oleh seseorang atau melalui media lainnya. Berita dapat disampaikan secara lisan maupun tertulis. Dengan demikian, berita dapat disampaikan dalam berbagai bentuk, misal cetak maupun elektronik. Jika disampaikan dengan cara dibacakan, baik melalui media televisi, radio, maupun dibacakan oleh teman, berita tersebut merupakan ragam bicara yang diterima informasinya dengan cara didengarkan atau disimak.

contoh berita singkat - pengertian, ciri-ciri, unsur, pokok berita, dan contoh berita 5 w 1 h

Ciri-ciri sebuah berita yang baik antara lain:
  1. menarik perhatian
  2. aktual (terkini)
  3. segera
  4. singkat
  5. lugas
  6. sederhana.
    Masalah-masalah aktual adalah masalah yang menjadi perbincangan hangat orang banyak saat ini. Permasalahan aktual dapat berupa kejadian massal, seperti bencana alam, demonstrasi, tawuran, dan wabah penyakit. Selain itu, dapat pula kejadian yang menimpa seseorang, seperti tragedi akibat kasus tertentu dan kriminalitas.

Unsur-Unsur Berita
    unsur-unsur yang terdapat dalam berita adalah sebagai berikut.
  1. What (apa yang terjadi)?
  2. When (kapan terjadinya)?
  3. Where (di mana terjadinya)?
  4. Why (mengapa terjadi)?
  5. Who (siapa yang terlibat dalam peristiwa itu)?
  6. How (Bagaimana terjadinya peristiwa itu?

Cara Mengetahui Pokok Berita
    Untuk dapat mengetahui pokok-pokok berita dengan mudah, perhatikanlah beberapa hal berikut ini.
  1. Pokok berita atau berita utama biasanya disampaikan di awal pembacaan berita.
  2. Pahamilah peristiwa yang terjadi, sebab peristiwa, tempat peristiwa, dan siapa saja yang terlibat dalam peristiwa tersebut.
  3. Apa akibat dari peristiwa tersebut karena akan menjelaskan pokok berita.
  4. Pendapat seseorang atau seorang ahli biasanya juga menjelaskan pokok berita.
Contoh Berita dengan 5 W 1 H dan Cara Menyimpulkan Isi Pokok Berita
Hentikan Eksplorasi dan Eksploitasi Migas di Kawasan Padat Huni
    Ledakan sumur migas Sukowati 5, desa Campurejo, Kec. Bojonegoro, Kabupaten Bojonegoro merupakan pertanda bahwa eksplorasi dan eksploitasi migas di kawasan padat huni sudah harus dihentikan. Ledakan ini menambah daftar panjang kecelakaan migas di daerah padat mukim. Kecelakaan migas terjadi hampir setiap tahun dalam 5 tahun terakhir di Jawa Timur. Pada tahun ini saja sudah terjadi untuk kedua kalinya. Ironisnya, pemerintah lebih mampu memungut hasil produksi migas ketimbang menangani risiko bencana akibat kecelakaan dan kerugian yang ditimbulkannya.
    Pihak PetroChina, diwakili oleh Security Supervisor Djoko Agus mengungkapkan, bahwa apa yang terjadi di sumur eksplorasi JOB Pertamina-PetroChina adalah hal yang biasa terjadi di dunia industri migas. Bedanya, kejadian kali ini terjadi di sekitar rumah penduduk dan menimbulkan kepanikan. "Hal seperti ini biasa, namanya gas kick (tendangan gas) ketika pengeboran mencapai kedalaman 6.300 feet, lalu petugas mencoba menyemprot lumpur padat, tapi gagal, tidak mampu menghambat laju gas dan akhirnya menyembur," kata Djoko.
    Menurut catatan Walhi, tidak ada satu pun penanganan kejadian kecelakaan industri migas di Indonesia, yang mampu memulihkan kondisi keselamatan dan produktivitas warga serta lingkungan setempat. Sejak zaman Soeharto hingga sekarang, pemerintah gagal melindungi warga dari dampak industri migas yang penuh risiko tersebut. Pemerintah harus mengakui, bahwa negeri ini tidak memiliki, bahkan tidak memikirkan mekanisme perlindungan warga di wilayah industri migas padat penghuni seperti pulau Jawa. Tidak ada satu pun mekanisme yang dapat memastikan aset-aset sosial rakyat dan lingkungannya aman atau dipastikan bisa segera dipulihkan, jika terjadi bencana akibat kecelakaan migas. Oleh karena itu, Walhi mendesak pemerintah segera mengevaluasi seluruh kebijakan, dan tindakannya atas izin eksplorasi dan eksploitasi migas di kawasan padat penghuni di pulau Jawa. Perlindungan atas keselamatan warga, harus menjadi prioritas dalam pertimbangan pemberian izin eksplorasi atau eksploitasi migas di Indonesia.
Jika diperhatikan, teks berita di atas memuat informasi penting. Informasi tersebut dapat kita ketahui dengan mengajukan pertanyaan 5 W + 1 H.
1. What (apa yang terjadi)?
  • Ledakan sumur migas Sukowati karena eksplorasi dan eksploitasi migas di kawasan padat huni.
2. When (kapan terjadinya)?
  • Setiap tahun dalam 5 tahun terakhir (2001-2006).
3. Where (di mana terjadinya)?
  • Di Jawa Timur.
4. Why (mengapa terjadi)?
  • Adanya gas kick (tendangan gas) ketika pengeboran mencapai kedalaman 6.300 feet, lalu petugas mencoba menyemprot lumpur padat, tapi gagal, tidak mampu menghambat laju gas dan akhirnya menyembur.
5. Who (siapa yang terlibat dalam peristiwa itu)?
  • Security Supervisor Djoko Agus, Walhi.
6. How (Bagaimana tindak lanjutnya)?
  • Walhi mendesak pemerintah segera mengevaluasi seluruh kebijakan dan tindakannya atas ijin eksplorasi dan eksploitasi migas di kawasan padat huni di pulau Jawa.
Informasi penting di atas merupakan pokok-pokok berita. Selanjutnya, pokok-pokok berita ini dapat  diuraikan sebagai suatu simpulan dalam satu alinea. Seperti contoh berikut.
    Ledakan sumur migas Sukowati terjadi karena eksplorasi dan eksploitasi migas di kawasan padat huni. Ledakan ini terjadi setiap tahun dalam 5 tahun terakhir (2001-2006) di Jawa Timur. Gas kick (tendangan gas) ketika pengeboran mencapai kedalaman 6.300 feet, lalu petugas mencoba menyemprot lumpur padat, tapi gagal, tidak mampu menghambat laju gas inilah yang akhirnya menjadi penyebab ledakan. Security Supervisor PetroChina, Djoko Agus mengungkapkan hal ini. Akhirnya, Walhi mendesak pemerintah segera mengevaluasi seluruh kebijakan dan tindakannya atas izin eksplorasi dan eksploitasi migas di kawasan padat penghuni di pulau Jawa. 

Contoh Berita Serta Cara Menentukan Pokok Berita dan Menyimpulkan Isi Berita
Jogjakarta Diguyur Hujan Es
    Hujan es sebesar kelereng disertai dengan angin puting beliung mengguyur Kota Jogjakarta, kemarin. Hujan es turun sekitar pukul 11.30 WIB selama 30 menit. Hujan es dan angin ini menyebabkan sebagian atap rumah penduduk rusak dan pohon-pohon bertumbangan, terutama di daerah Baciro, Kota Jogjakarta. “Di sini mendung gelap sekali dan disertai dengan petir. Tidak berapa lama, atap rumah seperti digelontor batu sebesar kelereng,” jelas salah seorang warga Jalan Mawar, Baciro.
    Hujan es ini sontak membuat warga panik. Umumnya warga tidak pernah menyangka daerahnya akan terjadi hujan es sebesar itu. Tidak hanya hujan es yang membuat warga panik. Warga makin ketakutan saat angin tiba-tiba datang dan menyapu segala sesuatu yang dilewati.
    Berdasarkan pantauan SINDO, daerah terparah berada di Jalan Kemuning, tepat di depan SMK I Piri Jogjakarta. Hampir semua pohon tumbang diterjang angin kencang. Pohon-pohon yang tumbang menutup jalan dan merusak pagar milik warga dan halaman SMK I Piri.
    Sementara itu, gempa kembali mengguncang DIJ dini hari kemarin. Beberapa warga berhamburan keluar rumah, saat gempa berkekuatan 3,1 skala Richter (SR) muncul diikuti suara gemuruh. Gempa berada di darat pada jarak 25 km arah barat daya Kota Jogjakarta atau di sekitar Kecamatan Srandaran, Kabupaten Bantul. Posisi gempa terjadi pada 7,94 Lintang Selatan (LS) dan 110,22 Bujur Timur (BT), pada kedalaman 10 km di bawah tanah.
(Sumber: Seputar Indonesia, 10 Februari 2007)
Contoh beberapa pokok isi atau poin penting yang dapat kita tuliskan berkaitan dengan isi berita adalah berikut.
  1. Hujan es sebesar kelereng disertai angin puting beliung terjadi di Kota Jogjakarta selama 30 menit. Hujan ini menyebabkan sebagian atap rumah penduduk rusak dan pohon-pohon bertumbangan. Peristiwa ini terjadi terutama di daerah Baciro, Kota Jogjakarta.
  2. Hujan es dan angin membuat warga panik dan ketakutan. Mereka tidak menyangka daerahnya akan terjadi hujan es sebesar itu.
  3. Daerah terparah berada di Jalan Kemuning, tepat di depan SMK I Piri Jogjakarta. Hampir semua pohon tumbang, sehingga menutup jalan dan merusak pagar warga serta halaman SMK I Piri.
  4. Gempa kembali mengguncang DIJ dengan kekuatan 3,1 skala Richter (SR). Gempa berada di darat pada jarak 25 km arah barat daya Kota Jogjakarta atau di sekitar Kecamatan Srandaran, Kabupaten Bantul. Posisi gempa terjadi pada 7,94 Lintang Selatan (LS) dan 110,22 Bujur Timur (BT), pada kedalaman 10 km di bawah tanah.
    Setelah poin penting dari berita tersebut didapatkan, kita dapat menganalisis atau mencermatinya. Berdasarkan pokok isi tersebut, kalian dapat mengambil sebuah kesimpulan isi berita. Contoh kesimpulan dari berita tersebut adalah berikut.
    Hujan es sebesar kelereng disertai angin puting beliung terjadi di Kota Jogjakarta selama 30 menit. Hujan ini menyebabkan sebagian atap rumah penduduk rusak dan pohon-pohon bertumbangan. Warga panik dan ketakutan. Daerah terparah berada di Jalan Kemuning, tepat di depan SMK I Piri Jogjakarta. Hampir semua pohon tumbang.
    Gempa kembali mengguncang DIJ dengan kekuatan 3,1 skala Richter (SR). Gempa berada di darat pada jarak 25 km arah barat daya Kota Jogjakarta. Posisi gempa terjadi pada 7,94 Lintang Selatan (LS) dan 110,22 Bujur Timur (BT), pada kedalaman 10 km di bawah tanah.

Contoh Berita Singkat 1
Renovasi Laboratorium Parangtritis
    Pascagempa Yogyakarta, Laboratorium Geospasial dan Ekosistem Pesisir Parangtritis kini mulai direnovasi. Gempa berkekuatan 5,8 skala richter pada 27 Mei 2006 itu menyebabkan banyak tembok, terutama di Kabupaten Bantul, rusak hingga roboh. Namun, tidak demikian dengan gedung di laboratorium milik Badan Koordinasi Survei dan Pemetaan Nasional (Bakosurtanal) yang hanya retak-retak. Dijelaskan Ari Dartoyo, dari Pusat Survei Sumber Daya Alam Laut Bakosurtanal, di Jakarta, Rabu (18/4), dengan dana sekitar Rp 800 juta, renovasi dilakukan pada gedung utama yang berbentuk kerucut, bangunan laboratorium, dan ruang pameran.
    Fasilitas yang dibangun tahun 2005 ini berfungsi sebagai museum dan ajang pameran yang berkaitan dengan kelautan dan pesisir. Di lokasi itu juga terdapat laboratorium penelitian ekosistem pesisir dan geospasial yang digunakan tidak hanya oleh peneliti Bakosurtanal, tetapi juga mahasiswa Universitas Gadjah Mada. Di Parangtritis, munculnya gumuk pasir yang berasal dari Gunung Merapi merupakan fenomena langka yang menjadi objek penelitian yang menarik.
Sumber: Jawa Pos, 17 Desember 2006
Contoh Berita Singkat 2
    Budaya Sains Perlu Ditumbuhkan Olimpiade Sains Nasional merupakan ajang kompetisi yang cukup bergengsi. Namun, ajang ini masih dipandang sebagai kompetisi belaka. Kompetisi ini belum dipandang sebagai upaya untuk mendorong tumbuhnya budaya mencintai sains. Akibatnya, kegiatan ini hanya sebatas mendulang medali saja. Hal ini akan memberi rasa kebanggaan bagi provinsi yang diwakilinya.
    Kegiatan ini terangkat dalam perbincangan dengan sejumlah guru, siswa, dan orang tua dalam pelaksanaan Olimpiade Sains Nasional (OSN) VI di Surabaya, Rabu (5/9). "Semangat untuk unggul di pelajaran sains memang masih untuk kompetisi. Untuk pembelajaran di kelas, masih terkendala sarana dan prasarananya. Kesannya kegiatan ini hanya untuk anak-anak yang cerdas saja. Belajar sains itu harus bisa disukai setiap anak-anak kata wakil komite sekolah di Makassar. "Persiapan untuk siswa yang ikut OSN kan terbatas. Jika sains diajarkan dengan enak, alat-alat laboratoriumnya lengkap, belajar sains jadi menyenangkan," kata Hana M.Aritonang, peserta dari Papua.
    Selain itu, seorang guru pendamping dari daerah lain mengeluh bahwa siswanya yang ikut terseleksi hingga tingkat provinsi belum mendapat pembinaan yang maksimal.
(Sumber: Kompas, 6 September 2007)

Contoh Berita 2
Ratusan Ribu Hewan Ternak Terancam Kelaparan
    Bandung- Memasuki musim kemarau tahun ini, Juni 2007, peternak sapi, kambing, dan kuda mulai resah untuk memperoleh rumput. Kekurangan ladang rumput tersebut menjadi penyebab minimnya jumlah populasi sapi potong di Jawa Barat. Menurut data dari Dinas Peternakan Jawa Barat, saat ini, populasi sapi potong di Jawa Barat mengalami defisit hingga 2,7 juta ekor dari jumlah pembibitan ideal sebanyak tiga juta ekor. Populasi sapi potong yang ada baru 234 ribu ekor.
    Bila musim hujan, stok rumput di Jabar bisa menutupi kebutuhan pakan 234 ribu ekor sapi tersebut. Kepala Dinas Peternakan Provinsi Jawa Barat, Ir.Rahmat Setiadi, menyatakan kekhawatirannya bila musim kemarau tahun ini akan mengakibatkan pakan sapi, kambing, dan kuda berkurang. “Hampir setiap tahun, saat musim kemarau banyak peternak kesulitan mendapatkan pakan, khususnya rumput,” kata Rahmat kepada wartawan, Ahad (17/6). Rahmat menjelaskan, kondisi ini akan terus terjadi lama, karena rumput belum dinilai sebagai komoditas strategis. Padahal, demi kelangsungan sektor peternakan di Jawa Barat, seharusnya rumput dijadikan komoditas budidaya.
    Dia menyebutkan, hanya peternak di Kecamatan Pangalengan dan Lembang, Kabupaten Bandung yang telah menggalakkan budidaya rumput yang memang mudah dilakukan. “Dulu di Jawa Barat ada yang namanya lahan pangangonan (lahan gembala). Tapi sekarang, lahan itu beralih fungsi,” tambah Rahmat.
(Sumber: Republika, 19 Juni 2007)

Cara Mendengarkan Berita
    Kegiatan mendengarkan sering disebut dengan kegiatan menyimak. Mendengarkan merupakan salah satu kegiatan berbahasa yang menggunakan indra telinga. Dalam kegiatan menyimak dibutuhkan kemampuan untuk merekam informasi yang disampaikan seseorang. Misalnya, saat mendengarkan sebuah berita, hal terpenting yang harus diperhatikan adalah menemukan inti sari berita tersebut. Cara yang dapat dilakukan sebagai berikut.
  1. Mendengarkan dengan penuh konsentrasi sehingga mampu merekam penyampaian berita tersebut.
  2. Mendengarkan sambil melakukan pencatatan pokok-pokok isi berita.
  3. Merekam dengan alat bantu, misalnya foto/kamera, video, tape recorder, dan sebagainya.
Beberapa hal penting yang perlu diperhatikan saat menyimak sebuah berita yang dibacakan adalah berikut.
1. Konsentrasi
    Konsentrasi sangat penting dalam kegiatan menyimak berita yang disampaikan secara lisan. Hal ini dikarenakan berita bersifat sekali tayang atau tidak ada pengulangan. Konsentrasi merupakan kegiatan pemusatan pemikiran dengan perhatian penuh terhadap suatu hal. Suatu hal tersebut meliputi sesuatu yang dilihat, didengar, atau dilakukan secara fokus. Berkonsentrasi dalam menyimak berita yang dibacakan berarti memusatkan pikiran dengan perhatian penuh terhadap berita secara terfokus.
2. Memerhatikan secara cermat setiap kalimat dan mengambil makna utama kalimatnya
    Memerhatikan setiap kalimat yang disampaikan penyampai berita merupakan hal yang penting. Namun, tidak semua kalimat dalam berita merupakan pokok atau inti dari berita. Jika kita tidak menyimaknya secara utuh, maka kita tidak akan mendapatkan berita secara utuh pula. Dapat saja, satu kalimat yang terlewat kita simak merupakan kalimat penting dalam berita. Pentingnya memahami makna setiap kalimat dalam berita membantu kita memahami berita secara menyeluruh. Untuk memahami berita yang kita simak, kita tidak perlu menghafal setiap kalimat yang disampaikan. Menghafal kalimat dalam berita justru dapat mengalihkan konsentrasi kita. Ini justru membuat kita terkonsentrasi pada mengingat kalimat dan bukan pada isi berita.
    Jadi, dalam menyimak berita, kita langsung mengambil makna kalimatnya dan bukan menghafal kalimat tersebut.
3. Menentukan pokok isi berita dan memahaminya secara utuh dan lengkap
    Setelah kita menyimak dan memahami makna kalimatkalimatnya, kita dapat menentukan pokok isi berita. Menentukan pokok isi berita dilakukan dengan cara merangkai makna setiap kalimat. Dari pokok-pokok isi tersebut, kita dapat memahami maksud dari berita yang disampaikan.
    Dalam menyimpulkan isi berita yang kalian simak, kalian dapat melakukannya dengan cara menganalisis poin-poin penting. Jika berita tersebut sifatnya penting, maka pokok isi tersebut dapat kalian catat. Pokok isi tersebut merupakan penyarian dari makna kalimatmakna kalimat dalam berita. Supaya dapat menyimpulkan isi berita dengan tepat, kalian harus menganalisis poin-poin berita secara utuh dan lengkap. Pokok isi tersebut kalian urutkan dan cermati secara teliti. Dari proses ini, kalian akan mendapatkan sebuah kesimpulan isi berita.

Contoh Berita 3
Kantor Camat Porong Diduduki Warga
    Kantor Kecamatan Porong, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, pada hari Jumat, 23 November yang lalu diduduki 200-an warga dari Desa Renokenongo, Porong. Mereka menuntut Mackmudatul Fatchiyah, yang saat ini menjadi pejabat sementara Lurah Renokenongo, dicopot dari jabatannya karena dianggap tidak mampu memperjuangkan ganti rugi bagi para korban lumpur Lapindo. Sekitar pukul 08.00 WIB, para pengunjuk rasa sudah menyerbu kantor kecamatan dan langsung mendudukinya. Setelah itu, pintu pagar masuk ke kantor tersebut ditutup. Tidak ada orang lain yang boleh masuk, kecuali polisi.
    Menjelang siang, mereka berdialog dengan Camat Porong Mulyadi. Dalam kesempatan itu, warga meminta Mulyadi agar mencopot Machmudatul dari jabatan Lurah Renokenongo. Mendengar tuntutan itu, Mulyadi kemudian mengatakan, penggantian lurah harus atas persetujuan Bupati Sidoarjo Win Hendrarso. Oleh karena itu, dia membutuhkan waktu untuk menyampaikannya kepada Bupati. Ternyata, warga kesal dengan jawaban tersebut. Sekitar pukul 12.30 Mulyadi kemudian diseret bahkan dipukul oleh beberapa warga Renokenongo itu. Petugas kepolisian yang berupaya mengamankan Mulyadi pun akhirnya terlibat dorong-mendorong dengan mereka. Meskipun demikian, Mulyadi akhirnya berhasil diamankan dan dibawa kembali ke ruang kerjanya oleh polisi.
    Warga berdiam di area Kantor Kecamatan Porong itu hingga pukul 16.00 WIB. Persisnya, setelah Mulyadi membuat surat pernyataan bahwa dirinya akan mengirimkan surat kepada Bupati Sidoarjo untuk meminta penggantian Lurah Porong.
    Menurut Pianto, salah seorang perwakilan warga, kericuhan terjadi karena mereka bosan berunjuk rasa tanpa hasil. Dia juga mengatakan, bahwa awal bulan ini warga berunjuk rasa ke DPRD Kabupaten Sidoarjo. Namun, jawaban DPRD, bahwa penggantian lurah merupakan tanggung jawab camat. Oleh karena itu, warga kembali mendatangi camat. “Ketika menemui camat, dia malah melimpahkan kembali masalah itu ke Bupati Sidoarjo. Kami jadi terombang-ambing, padahal kami menginginkan lurah segera dicopot karena telah mempersulit penyelesaian ganti rugi korban lumpur dan tidak memperjuangkan korban lumpur Lapindo,” ujarnya.
(Sumber: Kompas, Sabtu, 24 November 2007)

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Contoh Berita Singkat (Pengertian, Ciri-Ciri, Unsur, Pokok Berita, dan Contoh Berita 5 W 1 H)"

Posting Komentar