Tugas Sutradara, Pengurus Produksi, Pemain, Tim Artistik dalam Pertunjukan Teater

Pertunjukan teater merupakan kerja kolektif dari berbagai unsur seperti sutradara  dan lainnya. Dengan kata lain, kerja teater merupakan suatu proses dan kolaborasi banyak orang dengan berbagai keahlian dan tugasnya masing-masing. Mereka yang terlibat dalam pertunjukan teater yaitu pengurus produksi, sutradara, pemain, dan tim artistik. Setiap komponen harus memahami dan menjalankan tugasnya dengan baik, sekaligus dapat bekerja sama dengan komponen-komponen yang lain. Tanpa kerja sama yang baik, mustahil pementasan akan terlaksana dengan lancar.

Berikut adalah tugas-tugas yang bertanggung jawab dalam pertunjukan suatu teater:
1. Sutradara
    Sutradara merupakan orang yang bertugas mengoordinasi segala unsur pementasan. Ia harus memahami teater, memiliki kecakapan, berdaya imajinasi tinggi, serta pintar. Sutradara memiliki tugas sentral dalam pementasan. Ia tidak hanya bertugas memilih naskah dan mengurusi akting para pemain, tetapi juga mengurusi kebutuhan yang berhubungan dengan masalah artistik dan teknis. Sutradara harus memberi persetujuan terhadap tata musik, tata pentas, tata lampu, tata rias, kostum, dan sebagainya. Oleh karena itu, sutradara harus menguasai hal-hal yang berhubungan dengan segi artistik dan segi pementasan meskipun pelaksanaanya dipercayakan kepada tim artistik.
Tugas Sutradara suatu teater - Tugas Sutradara, Pengurus Produksi, Pemain, Tim Artistik dalam Pertunjukan Teater

2. Pengurus Produksi
    Pengurus produksi adalah orang-orang yang bertugas mengurus semua permasalahan produksi sebuah pementasan. Struktur pengurus produksi berbeda-beda, bergantung pada ide dan teknik setiap sutradara, tuntutan naskah, ketersediaan bantuan, serta fasilitas yang ada.
Umumnya, pengurus produksi terdiri atas seorang pimpinan produksi yang membawahkan beberapa orang, yaitu sebagai berikut.
  • Sekretaris.
  • Bendahara.
  • Seksi publikasi, karcis, dan buklet.
  • Program pementasan.
  • Pencarian gedung. 

3. Pemain
    Pemain dapat disebut tulang punggung pementasan. Saat pementasan, pemainlah yang tampil langsung berhadapan dengan penonton. Mereka yang menghadirkan tokoh-tokoh yang terdapat dalam naskah. Ada beberapa persyaratan yang harus dipenuhi seorang pemain. Pertama, pemain harus menguasai dasar-dasar dan teknik-teknik bermain peran. Kedua, pemain harus mampu menjiwai tokoh yang ia perankan. Ketiga, pemain harus menjiwai keseluruhan naskah drama.
 
4. Tim Artistik
    Dalam pementasan teater, tim artistik merupakan orang-orang yang bertugas bertanggung jawab dalam mengurus panggung atau pentas, dekorasi, tata lampu atau sinar, tata suara, kostum, dan tata rias. Berikut ini penjelasan unsur-unsur tersebut.
a. Panggung atau Pentas
    Panggung atau pentas adalah tempat pelaksanaan pementasan. Di sinilah pementasan teater dilakukan oleh para pemain. 
Pentas konvensional - tugas tim artistik suatu teater
Ada beberapa jenis panggung yang dapat dipilih untuk mementaskan teater, yaitu sebagai berikut.
  1. Pentas konvensional (prosenium) yaitu berbentuk panggung yang menggunakan batas depan. Pentas ini berbentuk statis dengan konstruksi seperti pentas yang digunakan dalam wayang orang.
  2. Pentas arena yaitu pentas yang tidak berbentuk panggung, tetapi sejajar dan dekat dengan penonton. Pentas arena memiliki berbagai bentuk, yaitu huruf L, huruf U, dan segitiga. Pentas arena bisa sejajar atau lebih rendah daripada tempat penonton. Karena jaraknya yang sangat dekat dengan penonton, pentas arena menuntut akting dan dialog pemain yang lebih kuat.
  3. Pentas terbuka yaitu pentas di udara terbuka atau di luar gedung. Pementasan di tempat terbuka dapat dilakukan dengan tidak mengubah dekorasi. Pementasan seperti ini memiliki daya tarik tersendiri. Meskipun demikian, pentas ini memiliki kelemahan, yaitu sangat bergantung pada cuaca.
b. Dekorasi
    Dekorasi adalah pemandangan latar belakang tempat pementasan. Dekorasi mencakup perabot rumah, lukisan, dan semua unsur yang dapat memberikan makna pada pementasan. Jika pementasan dilangsungkan di pentas yang kosong, dekorasinya adalah dinding gedung. Jika pentas dimainkan di luar gedung, dekorasinya adalah pohon, semak, bukit, dan kaki langit di latar belakang. Jadi, dekorasi bertujuan melingkungi daerah permainan dengan pemandangan yang sesuai dengan naskah cerita.
c. Tata Lampu atau Sinar
    Dalam pementasan, sinar atau lampu memiliki beberapa fungsi tertentu, tidak sekadar memberi penerangan. 
Tata Lampu atau Sinar - tugas Tim Artistik - Tugas Sutradara, Pengurus Produksi, Pemain, Tim Artistik dalam Pertunjukan Teater
Fungsi-fungsi lampu atau sinar dalam teater tersebut adalah sebagai berikut.
  1. Menerangi pentas dan aktor agar terlihat jelas oleh penonton.
  2. Memberikan efek alami dari waktu, yaitu jam, musim, cuaca, dan suasana.
  3. Membantu melukis dekorasi dalam menambah nilai warna sehingga didapatkan efek sinar dan bayangan.
  4. Membantu peran pemain dalam melambangkan maksud dengan memperkuat kejiwaan.
  5. Mengekspresikan mood dan atmosfer naskah guna mengungkapkan gaya dan tema naskah.
  6. Memberikan variasi sehingga adegan tidak statis.
d. Tata Suara
    Dalam pementasan, tata suara meliputi banyak hal, yaitu akustik ruangan, mikrofon, dialog, efek bunyi, dan musik. Akustik ruangan berkaitan dengan pemilihan gedung. Mikrofon berhubungan dengan properti. Dialog berkaitan dengan para pemain. Secara khusus, efek bunyi dan musik merupakan masalah yang menjadi tanggung jawab seksi tata suara. Efek bunyi, seperti bunyi halilintar, suara air mengalir, dan suara tembakan dapat dibuat dengan keyboard. Alat musik ini memiliki program untuk menghasilkan suara-suara tertentu. Sebelum ada keyboard, efek bunyi dihadirkan ke dalam pementasan dengan perekaman atau trik-trik khusus. Misalnya, suara tembakan dapat dibuat dengan meletuskan balon, suara detik jam dibuat dengan memukulkan sendok ke gelas.
e. Kostum
    Kostum adalah segala pakaian dan perlengkapan yang dikenakan di dalam pentas. Kostum memiliki beberapa fungsi, yaitu:
  1. membantu menghidupkan karakter aktor,
  2. membedakan seorang aktor dengan aktor yang lain, dan
  3. memberi fasilitas dan membantu gerak aktor.
f. Tata Rias
    Tata rias adalah seni menggunakan bahan kosmetika untuk menciptakan wajah aktor sesuai dengan tuntutan naskah. Tata rias harus memerhatikan pencahayaan dan jarak antara pentas dan penonton. Fungsi tata rias sebagai berikut.
  1. Merias tubuh aktor.
  2. Mengatasi efek tata lampu yang kuat.
  3. Membuat wajah, kepala, dan tubuh sesuai dengan peranan yang dikehendaki.

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Tugas Sutradara, Pengurus Produksi, Pemain, Tim Artistik dalam Pertunjukan Teater"

Posting Komentar