10 Adab dalam Berdoa (Dalil tentang Berdoa dalam Quran & Hadis, Macam-Macam Berdoa)

Adab-Adab dalam Berdoa - Doa berarti permohonan, harapan dan memuji kepada Allah Swt. Doa dilakukan oleh manusia karena manusia meyakini ada kekuatan besar yang memberikan andil dalam kehidupan, yaitu Allah Swt. Doa menurut Ibnu al-Qayyim doa merupakan sebab yang paling kuat dalam menolak sesuatu yang tidak diinginkan dan merupakan sebab terkuat bagi sesuatu yang diinginkan. Doalah yang menolak, mengobati dan mencegah timbulnya musibah bahkan melenyapkan atau meringankan musibah itu sendiri karena doa merupakn senjata bagi seorang mukmin.

10 Adab dalam Berdoa (Dalil tentang Berdoa dalam Quran & Hadis, Macam-Macam Berdoa)

Dalil tentang doa dalam al-Quran dan Hadis

Dalil tentang berdoa dalam al-Quran Surah Al-Baqarah ayat 186
Allah Swt menganjurkan manusia untuk berdoa dan Ia menyatakan bahwa diriNya dekat. Dalam hal ini Allah Swt berfirman:
Dalil tentang berdoa dalam al-Quran Surah Al-Baqarah ayat 186
”Dan apabila hamba­hamba­Ku bertanya kepadamu tentang Aku, Maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada­Ku, Maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah­Ku) dan hendaklah mereka beriman kepada­Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran”. (QS. Al Baqarah (2) : 186)

Hadis tentang anjuran berdoa
Rasulullah Saw juga menganjurkan untuk berdoa. Di dalam hadits qudsi Rasulullah Saw bersabda:
Hadis tentang anjuran berdoa - 10 Adab dalam Berdoa
Dari Abu Hurairah R.A. berkata: Rasulullah Saw bersabda sesungguhnya Allah Swt berfirman: “Aku berada di sisi prasangka hambaKu denganKu dan Aku bersamanya apabila ia berdoa kepadaKu”. (HR. Muslim)

Macam-Macam Doa

Doa terbagi menjadi dua macam, yaitu: Doa masalah dan doa ibadah.
  1. Doa masalah ialah permohonan seorang hamba akan hal-hal yang bermanfaat baginya atau agar terhindar dari kerusakan.
  2. Sementara doa ibadah adalah memohon kepada Allah Swt dengan berlaku ikhlas kepadaNya dalam beribadah untuk mendapatkan apa yang ia inginkan atau agar ia terhindar dari suatu kejahatan yang akan menimpanya. Hanya saja dua hal ini sesungguhnya terkait dengan kuat.

10 Adab dalam Berdoa

Imam al-Ghazali menyatakan ada 10 hal adab berdoa:
1. Berdoa di Waktu-Waktu Khusus
Waktu-waktu khusus yang dimaksud seperti hari ‘Arafah yang jatuh pada tanggal 9 Dzulhijah, Ramadhan satu bulan penuh, hari jum’at dan waktu sahur atau sepertiga akhir malam.

2. Berdoa Pada Kondisi Tertentu
Kondisi yang dimaksud seperti berdoa saat turun hujan, akan melaksanakan shalat lima waktu, jedah di antara adzan dan iqamah dan saat bersujud. Sebenarnya waktu-waktu yang memudahkan terkabulnya doa kembali pada kondisi yang ada. Misalnya ketika waktu sepertiga malam di mana waktu itu adalah waktu yang sunyi yang tepat untuk berdoa sehingga bisa menjadi khusu’.

3. Menghadap Kiblat
Dalam berdoa hendaklah seseorang menghadap kiblat karena ini adalah arah yang dituju oleh orang yang hendak beribadah kepada Allah Swt. Selain itu hendaklah doa dilakukan dengan mengangkat kedua tangan dengan merenggangkan keduanya sejajar dengan bahu sehingga warna putih yang ada pada kedua ketiaknya terlihat. Selain itu seseorang disarankan untuk mengusap kedua wajahnya. Dalam hal ini Umar R.A. berkata: “Rasulullah Saw apabila memanjangkan tangannnya dalam berdoa, maka ia tidak mengembalikan pada posisi semula sampai ia mengusap wajahnya dengan kedua tanggannya”.

4. Melirihkan Suara di Antara Suara Pelan Sekali dan Keras
Melirihkan suara artinya dalam berdoa tidak dilakukan dengan berdiam atau berdoa di dalam hati. Tidak juga dilakukan dengan suara keras atau dengan berteriak-teriak. Lakukanlah doa dengan suara yang sedang apalagi bila doa dengan berjamaah.

5. Tidak Berdoa Dengan Kalimat Yang Dibuat-buat.
Dalam berdoa sebaiknya dilakukan dengan doa-doa yang ma’tsur atau doa-doa yang terdapat di dalam al-Qur’an atau berasal dari Rasulullah Saw. Hal ini dilakukan karena terkadang seseorang dalam berdoa memohon sesuatu yang sesungguhnya tidak mengandung maslahah bagi dirinya.

6. Tunduk dan khusu’
Posisi seseorang yang berdoa di hadapan Alalh Swt seperti posisi seorang atasan dan bawahan. Karena doa memang sejatinya permohonan dari seorang hamba kepada Tuhannya. Dengan demikian diperlukan ketertundukan dan khusu’. Khusu’ dalam berdoa diperlukan karena saat itu memang yang pantas dilakukan. Jika seseorang khusu’, niscaya Allah Swt senang dan mengabulkan doanya.

7. Berdoa Dengan Tekad Yang Kuat Dan Yakin Akan Terkabul
Dalam berdoa seseorang dianjurkan agar yakin dengan terkabulnya doa yang dipanjatkan. Oleh karena itu saat berdoa hendaklah tidak menggunakan kata-kata yang kurang meyakinkan seperti kata apabila Engkau menghendaki Ya Allah. Katakata tersebut memiliki kesan bahwa yang berdoa kurang yakin akan terkabulnya doa.

8. Mengokohkan doa dan Mengulang-ulangnya
Di dalam berdoa hendaklah dilakukan denagn memperkokoh posisi doa. Agar doa menjadi kokoh, maka doa sebaiknya diulang beberapa kali. Hal ini memberikan kesan bahwa doa yang dipanjatkan dilakukan dengan serisu dan sungguh-sungguh. Dengan demikian doa yang panjatkan akan cepat dikabaulkan oleh Allah swt.

9. Memulai Doa Dengan Memuji Allah Swt
Seseorang yang berdoa hendaklah memulai doanya dengan berdzikir kepada Allah Swt lalu membaca shalawat kepada Rasulullah Saw. Kurang etis apabila dalam berdoa langsung dimulai dengan permohonan, sebab bagaimanapun Allah Swt merupakan Dzat yang Maha Agung yang syarat dengan pujian.

10. Mensucikan batin
Di antara adab berdoa yang tidak kalah pentingnya adalah kesucian batin. Etika berdoa seperti ini kurang diperhatikan oleh seseorang yang berdoa. Padahal salah satu kunci terkabulnya doa ada di sini. Kesucain bathin ini dapat dilakukan dengan bertaubat dan berupaya mengembalikan kezaliman yang pernah dilakukan dan bersemangat di dalam berdoa.

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "10 Adab dalam Berdoa (Dalil tentang Berdoa dalam Quran & Hadis, Macam-Macam Berdoa)"

Posting Komentar