Pengertian Tauhid, Ruang Lingkup & Macam Tauhid, Hikmah, Manfaat Tauhid, Bahaya tidak Bertauhid

Pengertian Tauhid

Menurut bahasa kata tauhid berasal dari bahasa Arab tauhid bentuk masdar (infinitif) dari kata wahhada, yang artinya al-i’tiqaadu biwahdaniyyatillah (keyakinan atas keesaan Allah). Sedangkan pengertian secara istilah tauhid ialah meyakini bahwa Allah Swt itu Esa dan tidak ada sekutu bagi Nya. Kesaksian ini dirumuskan dalam kalimat syahadat. Laa ilaha illa Allah (tidak ada Tuhan selain Allah).

Tauhid artinya mengesakan Allah. Esa berarti Satu. Allah tidak boleh dihitung dengan satu, dua atau seterusnya, karena kepada-Nya tidak layak dikaitkan dengan bilangan. Beberapa ayat al-Qur’an telah dengan jelas mengatakan keesaan Allah. Di antaranya surah al-Ikhlas ayat 1-4 yang artinya sebagai berikut:
Katakanlah: “Dia-lah Allah, yang Maha Esa. Allah adalah Tuhan yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu. Dia tiada beranak dan tidak pula diperanakkan, Dan tidak ada seorangpun yang setara dengan Dia.'' (Q.S. al-Ikhlas [112]:1-4)
Dari ayat di atas dapat ditangkap penjelasan bahwa Allah itu Maha Esa. Keesaan Allah Swt. itu menurut M. Quraish Shihab mencakup keesaan Zat, keesaan Sifat, keesaan Perbuatan, serta keesaan dalam beribadah kepada Nya.

Keesaan Zat mengandung pengertian bahwa seseorang harus percaya bahwa Allah Swt. tidak terdiri dari unsur-unsur, atau bagian-bagian. Karena, bila Zat Yang Maha Kuasa itu terdiri dari dua unsur atau lebih—betapapun kecilnya unsur atau bagian itu—maka ini berarti Dia membutuhkan unsur atau bagian itu, atau dengan kata lain, unsur atau bagian ini merupakan syarat bagi wujud-Nya.

Adapun keesaan dalam sifat-Nya, mengandung pengertian bahwa Allah memiliki sifat yang tidak sama dalam substansi dan kapasitasnya dengan sifat makhluk, walaupun dari segi bahasa kata yang digunakan untuk menunjuk sifat tersebut sama. Sebagai contoh, kata rahim merupakan sifat bagi Allah, tetapi juga digunakan untuk menunjuk rahmat atau kasih sayang makhluk. Namun substansi dan kapasitas rahmat dan kasih sayang Allah berbeda dengan rahmat makhluk-Nya. Allah Esa dalam sifat-Nya, sehingga tidak ada yang menyamai substansi dan kapasitas tersebut.

Keesaan dalam perbuatan-Nya mengandung arti bahwa segala sesuatu yang berada di alam raya ini, baik sistem kerjanya maupun sebab dan wujudnya, kesemuanya adalah hasil Perbuatan Allah semata.
Sedangkan keesaan dalam beribadah merupakan perwujudan dari ketiga keesaan di atas.
Pengertian Tauhid - Tauhid adalah
Katakanlah: ”sesungguhnya salatku, ibadahku, hidup dan matiku, semuanya karena Allah, Pemelihara seluruh alam.” (Q.S. al-An’am [6]:162)

Dari sini dapat disimpulkan bahwa segala bentuk peribadatan harus ditujukan hanya kepada Allah semata. Hanya Allah yang wajib disembah. Tidak boleh peribadatan itu ditujukan kepada selain Allah Swt keesaan Allah Swt sangat penting ditanamkan dalam hati setiap orang yang mengimani adanya Allah Swt. Oleh karena itu, untuk mendukung ketercapaian keimanan tersebut harus didukung dengan pemahaman mengenai llmu tauhid dan cabang-cabang lain dari ilmu tauhid. Dengan pemahaman yang utuh seperti ini, diharapkan bisa memudahkan seseorang untuk bertauhid yang benar.
Baca juga: Pengertian Ilmu Tauhid dan 4 Nama Ilmu Tauhid ๐Ÿ‘ˆ

Ruang Lingkup Tauhid

Pokok-pokok pembahasan yang menjadi ruang lingkup ilmu tauhid meliputi tiga hal sebagai berikut:
  1. Ma’rifat al-mabda’ yaitu mempercayai dengan penuh keyakinan tentang Pencipta alam yaitu Allah Swt. Hal ini sering diartikan dengan wujud yang sempurna, wujud mutlak atau wajibul wujud.
  2. Ma’rifat al-watsiqah yaitu mempercayai dengan penuh keyakinan tentang para utusan Allah Swt. yang menjadi utusan dan perantara Allah Swt. dengan umat manusia untuk menyampaikan ajaran-ajaran Nya, tentang kitab-kitab Allah yang dibawa oleh para utusan-Nya dan tentang para malaikat-Nya.
  3. Ma’rifat al-ma’ad yaitu mempercayai dengan penuh keyakinan akan adanya kehidupan abadi setelah mati di alam akhirat dengan segala hal ihwal yang ada di dalamnya.


Macam-Macam Tauhid

Berdasarkan jenis dan sifat keyakinan tauhid, para ulama membagi ilmu tauhid dalam empat bagian; yaitu:
1. Tauhid yang berhubungan dengan ke Tuhanan yaitu mempercayai bahwa hanya kepada Allah-lah kita harus berTuhan, beribadah, memohon pertolongan, tunduk, patuh dan merendah serta tidak kepada yang lain. Tauhid ini mengandung makna bahwa tidak ada Tuhan selain Allah. Semua amal ibadah harus disandarkan kepada-Nya.

ู‡ُูˆَ ุงู„ْุญَูŠُّ ู„َุง ุฅِู„َٰู‡َ ุฅِู„َّุง ู‡ُูˆَ ูَุงุฏْุนُูˆู‡ُ ู…ُุฎْู„ِุตِูŠู†َ ู„َู‡ُ ุงู„ุฏِّูŠู†َ ۗ ุงู„ْุญَู…ْุฏُ ู„ِู„َّู‡ِ ุฑَุจِّ ุงู„ْุนَุงู„َู…ِูŠู†َ

Dialah yang hidup kekal, tiada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan dia; Maka sembahlah Dia dengan memurnikan ibadat kepada-Nya. segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam. (Q.S. al-Mukmin [40] : 65)

2. Tauhid yang berhubungan dengan sifat Allah yang Maha Memelihara yaitu mempercayai bahwa Allah Swt. adalah satu-satunya pencipta, pemelihara, penguasa dan pengatur alam semesta ini. Tauhid ini juga mengandung pengertian keyakinan atas keesaan Allah dalam penciptaan alam. Allah adalah al-Khaliq. Hanya Allah Pencipta dan Penguasa alam semesta.
Macam-Macam Tauhid
Kemudian air mani itu Kami jadikan segumpal darah, lalu segumpal darah itu Kami jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang belulang, lalu tulang belulang itu Kami bungkus dengan daging. kemudian Kami jadikan Dia makhluk yang (berbentuk) lain. Maka Maha sucilah Allah, Pencipta yang paling baik. (Q.S.al-Mukminin [23]:14)

3. Tauhid yang berhubungan dengan kesempurnaan sifat Allah yaitu mempercayai hanya Allah Swt. yang memiliki segala sifat kesempurnaan dan terlepas dari sifat tercela atau dari segala kekurangan.

ูˆَุฌَุนَู„ُูˆุง ู„ِู„َّู‡ِ ุดُุฑَูƒَุงุกَ ุงู„ْุฌِู†َّ ูˆَุฎَู„َู‚َู‡ُู…ْ ۖ ูˆَุฎَุฑَู‚ُูˆุง ู„َู‡ُ ุจَู†ِูŠู†َ ูˆَุจَู†َุงุชٍ ุจِุบَูŠْุฑِ ุนِู„ْู…ٍ ۚ ุณُุจْุญَุงู†َู‡ُ ูˆَุชَุนَุงู„َู‰ٰ ุนَู…َّุง ูŠَุตِูُูˆู†َ

Dan mereka (orang-orang musyrik) menjadikan jin itu sekutu bagi Allah, Padahal Allah-lah yang menciptakan jin-jin itu, dan mereka membohongi (dengan mengatakan): «Bahwasanya Allah mempunyai anak laki-laki dan perempuan», tanpa (berdasar) ilmu pengetahuan. Maha suci Allah dan Maha Tinggi dari sifat-sifat yang mereka berikan. (Q.S. Al-An’am [6]:100)

4. Tauhid yang berhubungan dengan kekuasaan Allah yaitu mempercayai bahwa Allah sebagai satu-satunya Zat yang menguasai alam semesta, tidak ada lagi zat lain yang turut serta dalam kekuasaan-Nya. Tidak ada sekutu atas kekuasaan Allah di jagat raya ini. Allah adalah al-Malik, Maha Raja di atas raja-raja yang ada di dunia.

ู‚ُู„ِ ุงู„ู„َّู‡ُู…َّ ู…َุงู„ِูƒَ ุงู„ْู…ُู„ْูƒِ ุชُุคْุชِูŠ ุงู„ْู…ُู„ْูƒَ ู…َู† ุชَุดَุงุกُ ูˆَุชَู†ุฒِุนُ ุงู„ْู…ُู„ْูƒَ ู…ِู…َّู† ุชَุดَุงุกُ ูˆَุชُุนِุฒُّ ู…َู† ุชَุดَุงุกُ ูˆَุชُุฐِู„ُّ ู…َู† ุชَุดَุงุกُ ۖ ุจِูŠَุฏِูƒَ ุงู„ْุฎَูŠْุฑُ ۖ ุฅِู†َّูƒَ ุนَู„َู‰ٰ ูƒُู„ِّ ุดَูŠْุกٍ ู‚َุฏِูŠุฑٌ

Katakanlah: «Wahai Tuhan yang mempunyai kerajaan, Engkau berikan kerajaan kepada orang yang Engkau kehendaki dan Engkau cabut kerajaan dari orang yang Engkau kehendaki. Engkau muliakan orang yang Engkau kehendaki dan Engkau hinakan orang yang Engkau kehendaki. di tangan Engkaulah segala kebajikan. Sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu. (Q.S. Ali Imran [3]:26)


Memahami Makna Kalimat Tauhid (LailahaaillAllah)

Al-ilah adalah Zat yang harus dipertuhankan dengan sepenuh hati bahwa Dia penuh cinta (mahabbah), ampunan (inabah) kemuliaan (ikram), kebesaran (alzา•im). L il ha Illalah merupakan ucapan yang sangat benar dan penuh kejujuran. Orang yang mengucapkan kalimat L il ha ill Allah tanpa memahami dan mengamalkan isinya maka kesaksiannya itu akan sia-sia dan tidak memberi manfaat kepadanya.

Masih banyak umat Islam yang belum memahami makna syahadat. Oleh karena itu mereka masih bersedia mempercayai tuhan selain Allah. Secara garis besar kalimat LailahaaillAllah mempunyai beberapa pengertian yaitu:
Memahami Makna Kalimat Tauhid (LailahaaillAllah)
a. artinya hanya Allah yang berhak dan pantas untuk disembah
b. maksudnya hukum yang mutlak bersumber dariNya.
c. artinya Tidak ada penguasa mutlak kecuali Allah, Dialah Rabb semesta alam, pengusa dan pengatur
d. artinya tidak ada pencipta di dunia ini kecuali Dia
e. artinya tidak ada yang bisa memberi rizki selain Allah
f. artinya tidak ada ilah yang dapat menghidupkan dan mematikan kecuali Dia
g. artinya tidak ada yang bisa mendatangkan manfaat dan madharat selain Dia yang maha kuasa.
h. artinya tidak ada daya dan kekuatan selain kekuasaan Allah
i. artinya tidak ada tempat berserah diri kecuali kepada Allah
j. artinya tidak ada yang bisa mengabulkan doa kecuali Allah
k. artinya tidak ada agama selain agama Allah
l. artinya hanya kepada Allah saja kita takut (khawatir akan adzab-Nya)
m. artinya Allah sajalah yang menjadi pusat kerinduan.


Hikmah dan Manfaat Bertauhid

Orang yang bertauhid akan memiliki hikmah yang besar, antara lain:
  1. Tauhid yang kuat akan menumbuhkan sikap kesungguhan, pengharapan dan optimisme di dalam hidup ini. Sebab orang yang bertauhid meyakini bahwa kehidupan dunia adalah ladang akhirat.
  2. Orang yang bertauhid jika suatu saat dikaruniai harta, maka ia akan bersyukur dan menggunakan hartanya itu di jalan Allah. Sebab ia yakin bahwa harta dan segala yang ada adalah milik Allah.
  3. Dengan bertauhid akan mendidik akal manusia supaya berpandangan luas dan mau mengadakan penelitian tentang alam. Al-Qur’an telah memerintahkan kepada kita supaya memperhatikan penciptaan langit, bumi, dan segala isinya.
  4. Orang yang bertauhid akan merendahkan diri dan tidak tertipu oleh hawa nafsu yang ada pada dirinya. Misalnya, jika ia akan tertipu hawa nafsu, maka dia segera mengingat bahwa Allah Maha Kaya.
  5. Dengan mentauhidkan Allah, kita akan menjauhkan diri dari anganangan yang kosong. Semua amal perbuatan manusia akan dihisab dan dibalas oleh Allah Swt.
  6. Dengan bertauhid yang benar, kita akan diliputi ketenangan dan pengharapan. Ia akan merasa tenang setelah mengetahui bahwa Allah dekat, mengabulkan permohonan, menerima taubat dan menolong orang-orang teraniaya.
  7. Orang yang menjaga tauhidnya akan menjamin seseorang akan masuk surga, tempat yang penuh dengan kenikmatam


Bahaya Tidak Bertauhid

Keimanan yang kuat akan memberikan hikmah dan manfaat yang besar. Sebaliknya, sikap tidak bertauhid akan mendatang hal-hal negatif, diantaranya:
1. Orang yang tidak bertauhid tidak akan mempunyai rasa optimisme dan pengharapan dalam hidup, karena tidak ada dalam benaknya keyakinan akan adanya kehidupan setelah mati.
2. Orang yang tidak bertauhid akan berpandangan sempit. Tidak ada dorongan di dalam hatinya untuk melakukan penelitian dan renungan tentang rahasia di balik kekuasaan Allah Swt. Karena ia tidak percaya terhadap Allah Swt. Penghidupannya akan menjadi sempit, seperti firman Allah Swt. dalam QS. Taha [20] : 124
Bahaya Tidak Bertauhid
Dan Barangsiapa berpaling dari peringatan-Ku, Maka Sesungguhnya baginya penghidupan yang sempit, dan Kami akan menghimpunkannya pada hari kiamat dalam Keadaan buta”. (QS. Taha [20] : 124)

3. Orang yang tidak bertauhid akan mudah tertipu oleh hal-hal yang bersifat keduniawian. Prinsip hidup orang seperti ini yang penting senang, tidak peduli apakah hal itu benar atau salah.
4. Orang yang tidak bertauhid akan tertutup hatinya. Jiwanya mengalami disfungsi. Pesan-pesan Allah tidak akan mampu tertangkap meskipun Allah begitu dekat. Allah telah mengunci-mati hati dan pendengaran mereka dan penglihatan mereka ditutup dan bagi mereka siksa yang Amat berat. (QS. al-Baqarah [2]:7)
5. Orang yang tidak bertauhid akan selalu diliputi dengan kegelisahan dan kegersangan jiwa. Meskipun tampaknya senang, itu hanyalah tipuan setan dan sifatnya hanyalah sementara.
''Dan kepada orang yang ka¿rpun aku beri kesenangan sementara, kemudian aku paksa ia menjalani siksa neraka dan Itulah seburukburuk tempat kembali''.(QS. al-Baqarah [2]:126)

6. Orang yang tidak bertauhid akan masuk neraka, karena ia akan terjebak pada praktik kemusyrikan dan kemusyrikan adalah dosa yang tidak akan diampuni.
Sesungguhnya Allah tidak mengampuni dosa mempersekutukan (sesuatu) dengan Dia, dan Dia mengampuni dosa yang selain syirik bagi siapa yang dikehendaki-Nya. Barangsiapa yang mempersekutukan (sesuatu) dengan Allah, Maka Sesungguhnya ia telah tersesat sejauhjauhnya. (Q.S. An Nisa’ [4]:116)

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Pengertian Tauhid, Ruang Lingkup & Macam Tauhid, Hikmah, Manfaat Tauhid, Bahaya tidak Bertauhid"

Posting Komentar