Klasifikasi Perdagangan Berdasarkan Nilai & Jangkauan (2 Komoditas Perdagangan Indonesia & Luar Negeri)

Bagaimana klasifikasi perdagangan dan apa komoditas perdagangan itu?

Perdagangan merupakan proses tukar menukar barang dan jasa dari suatu wilayah dengan wilayah lainnya. Kegiatan sosial ini muncul karena adanya perbedaan kebutuhan dan sumber daya yang dimiliki. Sebagai contoh wilayah A merupakan lumbung bahan pangan yang menghasilkan aneka hasil-hasil pertanian, sedangkan daerah B merupakan zona industri yang menghasilkan aneka bahan olahan manufaktur. Kedua wilayah tersebut tentunya saling membutuhkan karena adanya perbedaan sumber daya yang dimiliki. Maka terjadilah interelasi dan interaksi dalam bentuk pertukaran barang dan jasa.

a. Klasifikasi Perdagangan

Berbagai macam penggolongan jenis perdagangan dilakukan manusia berdasarkan kriteria-kriteria tertentu.
1) Berdasarkan Nilai Perdagangannya
Berdasarkan nilai perdagangannya, dikelompokkan menjadi perdagangan kecil, sedang, dan besar.
a) Perdagangan kecil, yaitu bentuk pertukaran pada tingkat yang paling bawah, yaitu langsung dari produsen ke konsumen. Atau dengan kata lain merupakan bentuk perdagangan eceran, seperti warung atau toko kecil.

Klasifikasi Perdagangan Berdasarkan Nilai Perdagangannya
b) Perdagangan menengah terjadi antara pedagang eceran dengan pedagang yang lebih besar, misalnya grosir atau pasar induk, dengan komoditas yang lebih besar.
c) Perdagangan besar, yaitu perdagangan yang terjadi antara grosir atau pelaku perdagangan di pasar-pasar induk dengan para produsen dalam skala besar baik melalui perdagangan domestik maupun melalui kegiatan ekspor-impor.

2) Berdasarkan Jangkauannya
Berdasarkan jangkauannya, proses perdagangan dibedakan menjadi dua, yaitu pedagangan dalam negeri dan luar negeri.
a) Perdagangan dalam negeri, yaitu proses perdagangan yang terjadi dalam satu negara.
b) Perdagangan luar negeri, yaitu jenis perdagangan antarnegara, seperti Indonesia dengan Singapura atau Indonesia dengan Amerika Serikat. Perpindahan barangnya disebut dengan ekspor jika Indonesia mengeluarkan barang dagangannya ke luar negeri dan impor jika Indonesia mendatangkan barang dari luar negeri.


b. Komoditas Perdagangan

Komoditas barang maupun jasa yang diperjualbelikan banyak macam dan ragamnya. Ada yang berasal dari produk agraris, seperti pertanian, peternakan, kehutanan, dan pertambangan. Ada pula yang berasal dari produk manufaktur, maupun jasa pelayanan, dan masya rakat. Secara umum kita mengenal komoditas yang diperdagangkan untuk keperluan dalam negeri dan keperluan ekspor ke luar negeri.
1) Komoditas Perdagangan Antardaerah di Indonesia
Setiap wilayah di muka bumi memiliki keterbatasan dan perbedaan sumber daya alam dan sosial antar wilayah, termasuk di seluruh kawasan Indonesia. Keterbatasan komoditas sumber daya tersebut mengakibatkan terjadinya arus perdagangan dalam negeri, baik perdagangan lokal, interinsuler, maupun antarprovinsi.
Jenis komoditas yang diperdagangkan antarpulau di Indonesia meliputi hasil hutan, pertanian, dan industri.
a) Komoditas Hasil Pertanian dan Perkebunan
Komoditas hasil pertanian dan perkebunan yang diperjualbelikan meliputi padi, hasil pertanian hortikultur, gula, tebu, karet, minyak sawit, padi, palawija, seperti kedelai, jagung, dan ubi. Sebagian besar komoditas hasil pertanian sawah dan hortikultur, seperti sayuran dan buah-buahan dihasilkan oleh Pulau Jawa dan Sumatra. Selain untuk memenuhi kebutuhan lokal, produk pertanian dijual ke wilayah Kalimantan, Sulawesi, Maluku, dan Papua. dan sebagian lagi dijual untuk memenuhi kebutuhan ekspor.
Komoditas kelapa sawit banyak dihasilkan dari kawasan pantai dan dataran rendah Kalimantan, Sumatra, dan Sulawesi.

Bahan mentah industri agraris tersebut dikirim ke Pulau Jawa untuk diolah menjadi minyak sawit (palm oil), kemudian didistribusikan kembali ke seluruh wilayah tanah dan sebagian di ekspor ke luar negeri.
Beberapa jenis komoditas perdagangan dalam negeri hasil pertanian lainnya adalah sebagai berikut.
(1) Gula tebu dihasilkan dari Pulau Jawa dan disebarkan ke wilayah-wilayah di tanah air.
(2) Kopra dihasilkan dari Sulawesi dan disalurkan ke beberapa wilayah tanah air, terutama Pulau Jawa untuk kebutuhan industri minyak goreng dan sabun. Setelah menjadi produk aneka industri, kemudian dijual ke wilayah lain di Indonesia.
(3) Komoditas hasil sektor peternakan, seperti sapi, kuda, dan babi terutama berasal dari Sumatra Utara, Bali, Sulawesi Selatan, Nusa Tenggara, dan Papua. Sedangkan sapi perah dan unggas terdapat di Pulau Jawa.
(4) Pabrik pengolahan karet pada umumnya terdapat di Pulau Jawa sehingga karet mentah yang dihasilkan di luar Pulau Jawa pada umumnya dikirim ke Pulau Jawa untuk diolah menjadi produk setengah jadi dan produk jadi, kemudian disalurkan ke seluruh wilayah tanah air.

b) Komoditas Hasil Hutan
Komoditas perdagangan hasil hutan meliputi kayu, getah, dan rotan. Pulau yang menghasilkan banyak kayu adalah Kalimantan, Sumatra, dan Papua. Jenis kayu yang menjadi andalan pulau-pulau tersebut antara lain kamper, meranti, kayu ulin, dan eucaliptus. Pangsa pasar utama produk kehutanan dari pulau-pulau tersebut adalah Pulau Jawa serta untuk memenuhi kebutuhan ekspor.

c) Komoditas Hasil Pertambangan dan Industri
Komoditas perdagangan hasil pertambangan terutama berasal dari luar Pulau Jawa, seperti Sumatra, Kalimantan, Sulawesi dan Papua. Komoditas tersebut dijual ke Pulau Jawa sebagai bahan baku dan sumber energi untuk keperluan industri atau langsung di ekspor ke luar negeri.

Contoh Komoditas Hasil Pertambangan dan Industri

2) Komoditas Perdagangan Luar Negeri
Secara umum komoditas perdagangan luar negeri Indonesia dapat dibedakan menjadi dua, yaitu komoditas ekspor dan komoditas impor.
Komoditas ekspor Indonesia berasal dari sektor minyak dan gas bumi (migas), dan non migas. Komoditas ekspor Indonesia dari sektor migas memegang peranan penting bagi pendapatan negara. Sampai saat ini negara Indonesia masih menitik beratkan sektor migas sebagai salah satu sumber devisa negara terbesar, di samping beberapa komoditas non migas lainnya. Hal ini terbukti dari tujuh jenis penghasil devisa negara, sektor migas menduduki peringkat pertama. Daerah tujuan ekspor migas Indonesia adalah Jepang, Singapura, Amerika Serikat, Australia. Jepang adalah tujuan ekspor migas terbesar Indonesia, yaitu hampir mencapai 50% dari total ekspor migas.

Komoditas ekspor lainnya berasal dari sektor non migas.
Komoditas yang termasuk kelompok non migas ini meliputi:
a) hasil pertambangan terutama timah, bauksit, tembaga, besi baja, dan nikel;
b) hasil perkebunan, seperti karet dan kopi;
c) hasil kehutanan terutama kayu; dan
d) hasil industri terutama hasil industri tekstil.

Jenis komoditas yang diimpor Indonesia antara lain bahan baku industri dan barang konsumsi. Beberapa contoh komoditas yang masih diimpor meliputi mesin-mesin industri tekstil, suku cadang
kendaraan bermotor, dan komponen elektronika.

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Klasifikasi Perdagangan Berdasarkan Nilai & Jangkauan (2 Komoditas Perdagangan Indonesia & Luar Negeri)"

Posting Komentar