Bagaimana Pengelolaan Sumber Daya Alam Berwawasan Lingkungan itu?
Pemanfaatan sumber daya alam yang hanya terfokus pada sumber daya yang akan dimanfaatkan tanpa memerhatikan sumber daya yang lain yang terkait termasuk pemanfaatan lahan yang tidak berwawasan lingkungan. Komponen alam yang ada di lingkungan tidak berdiri sendiri, tetapi terkait dengan komponen yang lain. Oleh karena itu, dalam menganalisis dan mengkaji sumber daya alam harus menggunakan pendekatan sistem, yaitu suatu pendekatan yang menghubungkan antara satu komponen dengan komponen yang lain dalam satu hubungan yang saling memengaruhi.
Pada bagian ini akan dijelaskan beberapa contoh pengelolaan sumber daya alam yang berwawasan lingkungan, di antaranya sebagai berikut.
a. Pertanian Padi Sawah
Pengelolaan lahan pertanian padi sawah memerlukan persyaratan kondisi fisik tertentu, seperti ketinggian tempat <600 meter dpl, suhu udara 24–29° C, kedalaman tanah >50 cm, kemiringan lereng <4%, dan saluran irigasi tersedia. Persyaratan tersebut merupakan kondisi lingkungan yang dapat mendukung produktivitas padi yang optimal. Penggunaan air harus sudah dipertimbangan dengan kebutuhan air untuk yang lainnya sehingga tidak mengurangi pemenuhan kebutuhan yang lain. Kemiringan lereng yang digunakan harus lereng yang landai agar dapat menampung air untuk menggenangi padi pada masa per tumbuhan.
Sistem irigasi manjadi aktor pendukung dalam engoptimalkan produktivitas ahan pertanianPenggunaan pupuk harus berimbang sesuai dengan kebutuhan agar pupuk yang diberikan secara efektif dimanfaatkan oleh tanaman. Kelebihan pupuk akan menyebabkan air sawah banyak mengandung pupuk (pengkayaan air). Apabila air sawah terbuang ke sungai, danau, atau waduk maka akan tumbuh subur ganggang atau gulma yang berlebihan sehingga menjadi racun bagi biota air karena kekurangan oksigen.
Penggunaan racun untuk memberantas hama tanaman disesuaikan dengan kebutuhan (dosis) dan sesuai dengan jenis hama yang menyerang tanaman. Kesalahan dosis akan menyebabkan hama penyakit tanaman menjadi kebal dan jika berkembang biak akan sangat berbahaya bagi kelangsungan pertanian di masa berikutnya. Penggunaan racun hama dapat menyebabkan terbunuhnya serangga lain yang tidak meng ganggu tanaman sehingga rantai makanan terputus dan menyebabkan wabah hama penyakit yang baru. Limbah racun yang disemprotkan pada tanaman akan terlarut dalam air, kemudian air tersebut akan mengalir ke sungai atau meresap ke dalam air tanah sehingga biota air tawar dan muara sungai turut mati. Air tanah yang tercemar akan digunakan oleh manusia untuk minum dan dapat menimbulkan keracunan atau menurunkan kesehatan pada masyarakat.
Penyiapan lahan siap tanam harus mempertimbangkan kebu tuhan tanaman. Apabila tanah dibajak terlalu dalam akan menyebabkan terjadinya pembalikan horison tanah sehingga tanah bagian atas akhirnya tidak subur. Penggunaan bajak yang berlebihan akan menyebabkan struktur tanah menjadi rusak dan menyebabkan pencucian tanah.
Penggunaan alat-alat berat dalam penyiapan lahan dan pengangkutan dapat menyebabkan rusaknya struktur tanah (tanah menjadi padat). Penggunaan bahan bakar dan minyak pelumas mesin pada mesin pengolah tanah apabila tercecer akan menyebabkan tercemarnya air dan tanah sehingga kualitas tanah semakin menurun, produktivitas semakin rendah, dan meracuni jenis tanaman yang ditanam.
b. Penambangan Batubara
Penambangan batubara secara ekonomis dapat memberikan pendapatan yang sangat besar bagi perekonomian dan cadangan energi nasional. Dalam proses penambangan batubara harus memerhatikan aspek yang lain agar tidak menimbulkan kerugian pada lingkungan. Penambangan batubara yang berlebihan akan menyebabkan habisnya cadangan batubara di dalam perut bumi. Penambangan dengan tidak mempertimbangan bentuk dan pengangkutan yang sesuai akan menyebabkan robohnya dinding galian, menimbulkan korban jiwa, dan gempa runtuhan bagi daerah di sekitarnya. Pengelupasan material batuan bagian atas akan menyebabkan rusaknya lapisan tanah sehingga lahan yang dapat diolah untuk pertanian akan semakin sempit.
Penggunaan alat-alat berat dan mesin pemotong batubara dapat menyebabkan polusi udara sehingga sinar matahari tidak sempurna dan proses fotosintesis yang berlangsung pada tanaman akan terganggu. Bekas penambangan jika tidak ditutup dengan lapisan tanah yang telah dikelupas akan menyebabkan suhu udara semakin tinggi dan mengakibatkan terjadinya lahan kritis. Penggunaan batubara yang tidak terkendali seperti, pembangkit listrik tenaga uap akan menyebabkan kandungan CO2 di atmosfer semakin tinggi. Hal ini dapat mengakibatkan pemanasan global dan kandungan sulfur yang ada pada batubara akan menyebabkan hujan asam (H2SO4).
Pemanasan global akan menyebabkan suhu bumi naik. Akibatnya, es di kutub akan mencair dan permukaan air laut naik sehingga pesisir yang rendah dan landai akan tergenang. Hujan asam akan menyebabkan rusaknya semua bangunan baik yang terbuat dari beton maupun besi, serta vegetasi yang ada di permukaan bumi akan musnah.
Berdasarkan kedua contoh tersebut maka yang dimaksud dengan pengelolaan sumber daya alam yang berwawasan lingkungan adalah pengelolaan sumber daya alam yang tidak menimbulkan kerusakan atau kerugian pada sumber daya atau komponen lingkungan yang lain.
0 Response to "Contoh Pengelolaan Sumber Daya Alam Berwawasan Lingkungan dan Penjelasannya"
Posting Komentar