Kode Genetik (Pengertian, Ciri, Kode Genetik Asam Amino dan Tabel Kode Genetik)

Kode genetik adalah instruksi berupa kode-kode yang merumuskan jenis protein yang akan dibuat. Instruksi kode genetik tersebut diperintahkan oleh DNA dalam sintesis protein.

Ciri-Ciri Kode Genetik

Ciri-ciri Kode Genetik menurut Nirenberg, dkk (1961), yaitu:
  1. Terdiri dari triplet, artinya tiap 1 kodon terdiri dari 3 basa.
  2. Non overlapping, artinya susunan 3 basa pada kodon berbeda dengan kodon yang lain.
  3. Degenerate, artinya 1 asam amino mempunyai kodon lebih dari satu.
  4. Universal, artinya kode yang sama berlaku untuk semua makhluk hidup.

Ciri khas protein ditentukan oleh jumlah asam amino, macam, dan urutan asam amino yang membangun. Terdapat 20 macam asam amino di alam tersusun dari 4 macam basa nitrogen pada molekul RNAd, yaitu Adenin (A), Urasil (U), Sitosin (S), dan Guanin (G).

Dari keempat basa tersebut dapat tersusun 64 triplet kodon, padahal macam asam amino yang ada hanya 20. Dengan demikian terdapat kodonkodon sinonim (degenerate), artinya satu asam amino dikode lebih dari satu kodon. Macam-macam basa nitrogen yang menjadi kode-kode ada empat, yaitu Sitosin (S), Timin (T), Adenin (A), dan Guanin (G). 

Kode Gentik Asam Amino

Jenis kode yang digunakan untuk kode asam-asam amino yang berjumlah 20 adalah sebagai berikut.
1. Kemungkinan Kode Singlet
Kemungkinan kode singlet terjadi apabila suatu nukleotida memberi kode satu asam amino, atau 41 = 4 kodon, untuk sampai berjumlah 20, maka kode ini masih kurang 16, sehingga kode ini tidak memenuhi syarat, karena hanya mengkode 4 asam amino saja.

2. Kemungkinan Kode Duplet
Kemungkinan kode duplet terjadi apabila dua nukleotida memberi kode satu asam amino, atau 42 = 16 kodon. Kode ini pun hanya membentuk 16 kodon sehingga kode ini masih kurang 4.

3. Kemungkinan Kode Triplet
Kemungkinan kode triplet terjadi apabila tiga nukleotida memberi kode satu asam amino, 43 = 64 kodon. Kode ini akan memiliki kelebihan yaitu 64 – 20 = 44 kodon, tapi ini tidak menjadi masalah. Kode ini cukup walaupun satu asam amino harus mempunyai 64 : 20 = ± 3 macam kode basa nitrogen.

Tabel Kode Genetik

Penelitian tentang kode genetika ini dikemukakan oleh M. Nirenberg (1961) dan H. Mathei (1961) dan kemudian diperkuat oleh G.H. Khorama (1964). Kode genetika adalah kode yang dibawa oleh mRNA untuk disampaikan ke tRNA. Kode genetika yang merupakan urutan tiga basa nitrogen yang
membentuk suatu triplet disebut kodon dapat kita lihat pada tabel kode genetik berikut ini.
Tabel kode genetik dan keterangannya
Keterangan:
Ala = alanin
Arg = arginin
Asn = asparagin
Asp = asam aspartat
Cys = sistein
Gln = glutamin
Glu = asam glutama
Gly = glisin
His = histidin
Ile = isoleusin
Leu = leusin
Lys = lisin
Met = metionin
Phe = fenilalanin
Pro = prolin
Ser = serin
Thr = treonin
Try = triptofan
Tyr = tirosin
Val = valin

Coba perhatikan diatas. Pada tabel genetik tersebut terdapat kodon AUG, kodon ini disebut juga kodon start karena untuk memulai sintesis polipeptida, sedangkan UAG, UGA, dan UAA disebut kode tak bermakna atau stop untuk mengakhiri dari suatu protein. Kodon-kodon ini bukan merupakan kode untuk semua asam amino.

Walaupun RNA telah bekerja dengan teliti dalam proses sintesis protein, tetapi kesalahan dalam menerjemahkan mungkin dapat juga terjadi sehingga jika terjadi kesalahan dalam menerjemahkan kode-kode tersebut, maka asam-asam amino yang tersusun akan berbeda dan tidak sesuai dengan yang diharapkan DNA.

Akibatnya jenis protein yang dihasilkan juga akan berbeda. Peristiwa ini disebut mutasi dan bersifat menurun atau diwariskan kepada turunannya. Misalnya, hemoglobin pada darah manusia
Kode genetik - hemoglobin pada darah manusia
Antara gen-gen yang ada juga dipengaruhi oleh lingkungan sehingga menampakkan sifat fenotipe suatu makhluk hidup.
 
Seorang ahli genetika, Stern (1930) mengemukakan bahwa fenotipe tidak hanya ditentukan oleh genotipe saja, tetapi juga dipengaruhi lingkungan sehingga fenotipe merupakan resultan antara faktor genotipe dengan lingkungan.


Inti sel, antara lain mengandung asam nukleat, yaitu DNA dan RNA. Keduanya bertanggung jawab terhadap pembangunan protein dan mengontrol sifat-sifat keturunan. Tempat sintesis protein adalah di ribosom, sedangkan DNA terdapat dalam inti. Oleh karena itu, DNA tidak dapat melaksanakan fungsinya secara langsung, tetapi DNA memberikan instruksi kepada sel mengenai protein yang akan dibuatnya. DNA berperan sebagai pemberi perintah untuk menyusun protein, DNA akan membentuk senyawa lain untuk menyampaikan instruksinya ke ribosom berupa kode-kode yang merumuskan jenis protein apa yang akan dibuat. Untuk menyampaikan kodekode tersebut, DNA membuat senyawa RNA yang dikenal dengan RNA-d.

Protein merupakan senyawa kimia organik yang terdiri atas rangkaianrangkaian asam amino yang dihubungkan oleh ikatan polipeptida. Asam amino yang membentuk protein ada 20 macam. Senyawa DNA mengandung empat macam basa nitrogen. Keempat basa nitrogen tersebut akan membentuk kode-kode genetik pada DNA. Kode-kode genetik tersebut terdiri atas tiga buah basa nitrogen yang dapat mengodekan satu asam amino.

Dengan pengodean tiga basa nitrogen untuk satu jenis asam amino diperoleh 4 x 4 x 4 = 64 kode untuk 20 macam asam amino. Hal ini akan menyebabkan adanya satu jenis asam amino yang mempunyai lebih dari satu kode, sifat ini disebut “degenerate”.

Seorang ahli Biokimia, M.W. Nirenberg dan J.H. Matthaei dari Amerika Serikat, pada tahun 1960 mengadakan percobaan dan memecahkan masalah tentang kode genetika. Percobaan tersebut, antara lain dengan mencampurkan salah satu basa nitrogen dari RNA, yang terdiri atas poliurasil. Poliurasil tersebut kemudian dimasukkan ke dalam campuran beberapa asam amino sehingga terbentuk satu asam amino, yaitu fenilalanin. Dengan demikian, para ahli genetika menafsirkan kode genetik urasil-urasil (UUU) membentuk fenilalanin. Fenilalanin itu yang akan membentuk protein. Rangkaian basa nitrogen yang tiga-tiga terdapat pada senyawa DNA disebut kodogen.

Rangkaian basa nitrogen yang tiga-tiga terdapat pada senyawa RNA-d disebut kodon (triplet) yang akan mengenali asam-asam amino yang harus diikatnya. Basa nitrogen yang tiga-tiga terdapat pada RNA-t disebut antikodon.

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Kode Genetik (Pengertian, Ciri, Kode Genetik Asam Amino dan Tabel Kode Genetik)"

Posting Komentar