Tata Cara Protokoler Pembawa Acara dari Pembukaan hingga Penutup (Contoh Garis Besar Acara)

Tata Cara Protokoler Pembawa Acara dalam Berbagai Acara

Tata cara protokoler merupakan tahap-tahap kegiatan yang akan dilaksanakan dalam suatu acara. Tata cara protokoler disusun berdasarkan sifat acaranya. Oleh karena itu, pembawa acara harus mampu menempatkan diri sesuai dengan sifat acaranya.
Berdasarkan sifatnya ada beberapa jenis acara, yaitu acara resmi (formal), setengah resmi (semiformal), dan tidak resmi (nonformal). Acara resmi, misalnya, upacara bendera dan sidang.
Acara setengah resmi, misalnya, peringatan hari ulang tahun sekolah dan pengajian. Adapun acara tidak resmi, misalnya, pesta ulang tahun.
Tata cara protokoler berisi susunan acara dari awal (pembukaan) hingga akhir (penutup).

a. Pembukaan

Hal-hal yang disampaikan dalam pembukaan, antara lain sebagai berikut.
1) Mengucapkan salam
2) Mengucapkan rasa syukur kepada Tuhan
3) Mengucapkan terima kasih kepada hadirin
Ucapan terima kasih ditujukan kepada segenap yang hadir sebagai bentuk penghormatan atas kehadirannya.
4) Memperkenalkan diri
Dalam memperkenalkan diri, pembawa acara cukup memaparkan tugasnya secara sekilas, tidak perlu menyebutkan nama, pekerjaan, atau alamat.
5) Membacakan susunan acara
Dalam membacakan susunan acara, kamu perlu menambahkan kata-kata atau kalimat-kalimat penghubung agar tidak terkesan kaku.
6) Membuka acara
Dalam hal ini pembawa acara memandu segenap yang hadir atau meminta bantuan pemuka agama tertentu untuk memimpin doa pembukaan bersama-sama.

b. Bagian Inti Acara

Pada bagian ini, pembawa acara menjembatani acara demi acara yang dilaksanakan.
Kegiatan ini dilakukan dengan mengaitkan acara yang satu dengan acara berikutnya menggunakan kalimat penghubung tertentu. Hal ini dimaksudkan agar antaracara dapat disampaikan secara mengalir dan indah didengarkan.

c. Penutup

Hal-hal yang perlu disampaikan pada bagian penutup, misalnya sebagai berikut.
1) Permohonan maaf
2) Menutup acara
Pembawa acara mengajak hadirin untuk menutup acara dengan berdoa bersamasama atau meminta bantuan pemuka agama tertentu untuk memimpin doa. Selanjutnya, pembawa acara mengucapkan salam penutup.


Contoh Garis Besar Acara

Secara garis besar sebuah acara terdiri atas tiga bagian, yakni bagian pembukaan, bagian inti, dan bagian penutup. Garis besar acara tersebut dapat dirinci menjadi bagian-bagian acara.
Contoh:
Susunan Acara ”20 Tahun SMP Dian Pertiwi”
1. Pembukaan
2. Sambutan

a. Ketua Panitia
b. Kepala Sekolah
c. Selingan tari tradisional
3. Pemotongan Tumpeng
4. Inti (Pentas Seni)

a. Sanggar Puspita
b. Parade Band
c. Teater Dian Pertiwi
5. Penutup

Baik dalam konteks acara resmi maupun tidak resmi, kamu perlu menggunakan bahasa yang baik dan benar serta santun. Artinya, bahasa yang kamu gunakan mencerminkan pribadi orang yang santun, rendah hati, dan sopan. Selain untuk menjaga harga diri, penggunaan bahasa yang santun juga dimaksudkan agar orang lain yang mendengar merasa nyaman dan terhibur.

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Tata Cara Protokoler Pembawa Acara dari Pembukaan hingga Penutup (Contoh Garis Besar Acara)"

Posting Komentar