Dalil Ayat & Hadis tentang Jual Beli serta Hukumnya

Dalil Ayat dalam Al-Quran tentang Jual Beli

Berbagai macam jual beli tersebut harus dilakukan sesuai hukum jual beli dalam agama Islam. Hukum asal jual beli adalah mubah (boleh). Allah Swt. telah menghalalkan praktik jual beli sesuai ketentuan dan syari’at-Nya.

Dalam Surah al-Baqarah ayat 275 Allah Swt. berfirman:

 ۗ وَأَحَلَّ اللَّهُ الْبَيْعَ وَحَرَّمَ الرِّبَا ۚ

Artinya: … Dan Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba … (QS. Al-Baqarah [2]:275)

Jual beli yang dilakukan tidak boleh bertentangan dengan syariat agama Islam. Prinsip jual beli dalam Islam, tidak boleh merugikan salah satu pihak, baik penjual ataupun pembeli. Jual beli harus dilakukan atas dasar suka sama suka antar penjual dan pembeli, bukan karena paksaan.

Hal ini dijelaskan oleh Allah dalam surat An-Nisa’ ayat 29.

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لَا تَأْكُلُوا أَمْوَالَكُم بَيْنَكُم بِالْبَاطِلِ إِلَّا أَن تَكُونَ تِجَارَةً عَن تَرَاضٍ مِّنكُمْ ۚ

Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu memakan harta sesamamu dengan jalan batil melainkan dengan jalan jual beli suka sama suka di antara kamu.” (QS. An-Nisa [4]:29)

Hadis Rasulullah tentang Jual Beli

Dalam sebuah hadis Rasulullah Saw. bersabda:
Hadis Rasulullah tentang Jual Beli
Artinya: Dari Abi Sa’id al-Khudri berkata, Rasulullah Saw bersabda: sesungguhnya jual beli itu didasarkan atas saling meridai. (HR. Ibnu Maajah).

Hadis Barang yang dijual
Hadis Tidak Sah jual beli kecuali pada barang yang dimiliki - Hadis Rasulullah tentang Jual Beli
Artinya: Tidak Sah jual beli kecuali pada barang yang dimiliki. (HR. Abu Daud dari Amr bin Syu’aib)

Rasulullah Saw. bersabda:
Hadis boleh meneruskan jual beli ataupun tidak sebelum keduanya berpisah dari tempat akad
Artinya: Dua orang yang berjual beli, boleh memilih (akan meneruskan jual beli atau tidak) selama keduanya belum berpisah dari tempat akad. (H.R. Bukhari dari Hakim bin Hizam)

Sabda Rasulullah Muhammad SAW:
Hadis boleh berkhiyar pada jual beli
Artinya: Engkau boleh berkhiyar pada semua barang yang telah engkau beli selama tiga hari tiga malam. (HR. Ibnu Majah dari Muhammah bin Yahya bin Hibban)

Berkaitan dengan khiyar'aibi, Rasulullah Saw. memberikan tuntunan dengan sabdanya :
Dalil Ayat & Hadis tentang Jual Beli
Artinya: Dari Aisyah r.a. berkata bahwasanya seorang laki-laki telah membeli seorang budak, budak itu tinggal beberapa lama dengan dia, kemudian kedapatan bahwa budak itu ada cacatnya, terus dia angkat perkara itu dihadapan Rasulullah Saw. Putusan dari beliau, budak itu dikembalikan kepada penjual (HR. Abu Dawud)


Hukum Jual Beli

Hukum jual beli ada 4 macam, yaitu:
  1. Mubah (boleh), merupakan hukum asal jual beli
  2. Wajib, apabila menjual merupakan keharusan, misalnya menjual barang untuk membayar hutang
  3. Sunah, misalnya menjual barang kepada sahabat atau orang yang sangat memerlukan barang yang dijual
  4. Haram, misalnya menjual barang yang dilarang untuk diperjualbelikan. Menjual barang untuk maksiat, jual beli untuk menyakiti seseorang, jual beli untuk merusak harga pasar, dan jual beli dengan tujuan merusak ketentraman masyarakat.

Jual beli sudah ada sejak zaman dahulu, walaupun bentuknya berbeda. Jual beli juga dibenarkan dan berlaku sejak zaman Rasulullah Saw. sampai sekarang. Jual beli mengalami perkembangan seiring pemikiran dan pemenuhan kebutuhan manusia.
Macam-macam Jual beli yang diterapkan di masyarakat zaman sekarang ini di antaranya adalah:
  1. Jual beli barter (tukar menukar barang dengan barang)
  2. Money changer (pertukaran mata uang)
  3. Jual beli kontan (langsung dibayar tunai)
  4. Jual beli dengan cara mengangsur (kredit)
  5. Jual beli dengan cara lelang (ditawarkan kepada masyarakat umum untuk mendapat harga tertinggi).

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Dalil Ayat & Hadis tentang Jual Beli serta Hukumnya"

Posting Komentar