OPTIMIS DALAM ISLAM (Pengertian, Dalil, Nilai Positif, & Hikmah Perilaku Optimis)

Pengertian Optimis

Dari sisi etimologi optimis berasal dari bahasa latin optima yang berarti terbaik. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia optimis adalah orang yang selalu berpengharapan dalam menghadapi segala hal. Optimis merupakan perasaan yakin terhadap sesuatu yang baik yang kelak akan terjadi yang memberi harapan positif serta menjadi pendorong untuk berusaha ke arah kemajuan atau kejayaan.

Optimis merupakan keyakinan diri dan salah satu sifat baik yang dianjurkan dalam Islam. Misalnya siswa/siswi yang mengikuti seleksi penerimaan mahasiswa baru pastia ia berharap akan lulus dan diterima di perguruan tinggi yang ia pilih.

Dalil Optimis dalam Islam

Dengan sikap optimis seseorang akan bersemangat dalam menjalani kehidupan, baik demi kehidupan dunia maupun dalam menghadapi kehidupan akhirat. Allah berfirman:
Dalil optimis dalam islam
“Janganlah kamu bersikap lemah, dan janganlah (pula) kamu bersedih hati, Padahal kamulah orang­orang yang paling Tinggi (derajatnya), jika kamu orang­orang yang beriman”. (QS. Ali Imran (3): 139)

Kebalikan dari sikap optimis adalah sifat pesimis. Sifat pesimis dapat diartikan berprasangka buruk terhadap Allah SWT. Seseorang yang pesimis biasanya selalu khawatir akan memperoleh kegagalan, kekalahan, kerugian atau bencana, sehingga ia tidak mau berusaha untuk mencoba.


Nilai Positif Optimis dalam Islam

a. Berpengharapan baik kepada Allah
Optimisme dalam konsep Islam menuntut agar seorang muslim terus berusaha dan dalam usahanya tidak lupa kepada Tuhannya karena pada dasarnya setiap hasil usaha atau ikhtiar manusia itu berada di tangan Allah SWT. Allah Swt berfirman:
Nilai Positif Optimis dalam Islam
“Dan memberinya rezki dari arah yang tiada disangka­sangkanya. dan Barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan yang (dikehendaki)Nya. Sesungguhnya Allah telah Mengadakan ketentuan bagi tiap­tiap sesuatu”.(QS. Al­ Thalaq (65):3)

Seorang muslim tidak boleh tiba-tiba memiliki sifat qanaah(menerima apa adanya dengan ikhlas) sebelum ia melakukan tiga hal, yaitu berusaha secara maksimal, telah mendapatkan sesuatu dari usahanya yang maksimal tersebut serta menerima dengan lapang dada apa yang telah diperolehnya tersebut.

b. Berfikir positif
Bagi orang senantiasa optimis, maka cara berfikirnya pasti senantiasa positif. Ia akan berfikir positif dalam segala hal. Dengan pikiran positifnya itu akan terbentuk energi positif. Energi positif inilah yang akan membakar semangat juang untuk mewujudkan harapannya. Berpikir positif dapat menyelamatkan hati dan kehidupan kita. Sebab hati yang bersih adalah hati yang tidak menyimpan kebencian. Hati yang tenteram adalah hati yang tidak memendam syakwasangka dan apriori terhadap orang lain. Hati yang berseri-seri hanyalah hati yang selalu berpikir positif bagi dirinya maupun orang lain dan memandang segala perintah Allah memiliki hikmah.
Berfikir positif - Nilai Positif Optimis dalam Islam
“Kamu sekali­-kali tidak sampai kepada kebajikan (yang sempurna), sebelum kamu menafkahkan sehahagian harta yang kamu cintai. dan apa saja yang kamu nafkahkan Maka Sesungguhnya Allah mengetahuinya”.(QS. Ali Imran (3):92)

c. Percaya diri, berani dan bertanggung jawab
Rasa percaya diri yang besar dan berani dalam menghadapi bahaya, kesulitan dan tidak gentar mempertahankan kebenaran merupakan salah satu sifat yang dikaruniakan oleh Allah SWT kepada setiap manusia. Berani merupakan satu kekuatan tersembunyi yang ada di dalam diri setiap manusia khususnya dalam menghadapi cobaan dan masalah kehidupan. Keberanian yang di tuntut di sini ialah keberanian pemikiran dan keberanian moral yang dapat dipertanggungjawabkan di hadapan Allah SWT.
Percaya diri, berani dan bertanggung jawab - Nilai Positif Optimis dalam Islam
“Sesungguhnya orang­orang yang mengatakan: “Tuhan Kami ialah Allah” kemudian mereka meneguhkan pendirian mereka, Maka Malaikat akan turun kepada mereka dengan mengatakan: “Janganlah kamu takut dan janganlah merasa sedih; dan gembirakanlah mereka dengan jannah yang telah dijanjikan Allah kepadamu”. (QS. Fushshilat (41):30)

d. Muslim yang optimis lebih disukai Allah
Sikap optimis merupakan sikap yang harus dimiliki oleh setiap manusia,khususnya seorang muslim,Karena dengan optimis,seorang muslim akan lebih baik dan lebih disukai oleh Allah daripada mukmin yang lemah,seorang muslim akan selalu bersusah payah semaksimal mungkin mencapai cita-citanya dengan penuh keiklasan karena Allah tanpa sedikitpun rasa takut dan khawatir akan mengalami kegagalan.
Muslim yang optimis lebih disukai Allah
“Mukmin yang kuat lebih baik dan lebih dicintai oleh Allah dari pada mukmin yang lemah. Namun masing-­masing ada kebaikan. Semangatlah meraih apa yang manfaat untukmu dan mohonlah pertolongan kepada Allah, dan jangan bersikap lemah. Jika engkau tertimpa suatu musibah janganlah mengatakan, “Seandainya aku berbuat begini dan begitu, niscaya hasilnya akan lain.” Akan tetapi katakanlah, “Allah telah mentakdirkannya, dan apa yang Dia kehendaki Dia Perbuat.” Sebab, mengandai­andai itu membuka pintu setan.” (HR. Muslim)

e. Mengambil pelajaran berharga dalam setiap kesulitan
Optimis merupakan salah satu sikap yang sangat mulia dalam Islam. Oleh karena itu seorang muslim yang taat senantiasa bersikap optimis dalam artian tidak gampang menyerah dan putus asa. Optimis merupakan sikap yang akan mendorong seorang individu terus berusaha pantang menyerah guna mencapai tujuan dan cita-cita yang diinginkan meskipun problematika yang dihadapi cukup berat.. Allah SWT berfirman:
Mengambil pelajaran berharga dalam setiap kesulitan
“Katakanlah: “Hai hamba­hamba­Ku yang malampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa­dosa semuanya. Sesungguhnya Dia­lah yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS. Al­ Zumar (39):53).

Hikmah Perilaku Optimis dalam Islam

Hikmah berperilaku optimis di antaranya adalah:
a. Membawa seseorang pada pencapaian hasil. Tidak ada yang bisa diperbuat tanpa harapan dan percaya diri.
b. Berfikir positif yang akan memberikan dorongan sikap dan tingkah laku yang positif pula.
c. Memiliki kepercayaan diri dalam menjalani kehidupan. Hal ini sangat di anjurkan dalam agama dan sangat penting sekali agar seseorang dapat terus bertindak menghadapi tantangan.

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "OPTIMIS DALAM ISLAM (Pengertian, Dalil, Nilai Positif, & Hikmah Perilaku Optimis)"

Posting Komentar