Tema dan Makna Puisi, Rasa Puisi, dan Amanat Puisi (Unsur Lahir dan Unsur Batin Puisi)

Perhatikan contoh puisi berikut!
Kepada Peminta-minta
Oleh: Chairil Anwar
Baik, baik aku akan menghadap Dia
Menyerahkan diri dan segala dosa
Tapi jangan tentang lagi aku
Nanti darahku jadi beku.
Jangan lagi kau bercerita
Sudah tercacar semua di muka
Nanah meleleh dari luka
Sambil berjalan kau usap juga.
Bersuara tiap kau melangkah
Mengerang tiap kau memandang
Menetes dari suasana kau datang
Sembarang kau merebah.
Mengganggu dalam mimpiku
Menghempas aku di bumi keras
Di bibirku terasa pedas
Mengaum di telingaku.
Baik, baik aku akan menghadap Dia
Menyerahkan diri dan segala dosa
Tapi jangan tentang lagi aku
Nanti darahku jadi beku

Kamu tahu bahwa puisi merupakan salah satu bentuk karya sastra yang berbeda dengan bentuk karya sastra lainnya, yakni prosa maupun drama. Perbedaannya ialah pilihan kata pada puisi lebih memunculkan imajinasi yang berkembang dan puisi memiliki kepadatan bahasa dibandingkan dengan prosa dan drama.


Amatilah puisi tersebut. Berdasar amatan itu, kamu akan mengetahui ciri-ciri umum
puisi, meliputi unsur lahir dan unsur batin.

Unsur Lahir Puisi

Unsur lahir (fisik) puisi mencakup, antara lain, irama, persajakan, intonasi, repetisi.
Unsur lahir puisi Kepada Peminta-minta terlihat pada kata-kata yang digunakan dalam tiap larik. Puisi tersebut terdiri atas 5 bait dan tiap bait terdiri atas 4 larik. Keindahan dan kemanisan bunyi, pengulangan beberapa kata, nada-nada ucap yang haru akan terasa saat puisi ini kamu baca.

Unsur Batin Puisi

Unsur batin puisi meliputi sebagai berikut.
1. Tema dan makna
Tema adalah persoalan yang ingin diungkapkan oleh penyair. Ada puisi yang sekali baca kamu bisa tahu temanya. Ada pula puisi yang mesti dibaca berulang-ulang baru kamu mengetahui temanya. Tema bisa kamu ketahui dengan cara memahami makna kata di dalamnya, baik secara tersurat maupun tersirat. Adapun pencarian makna yang bersifat indrawi bisa kamu ketahui melalui pencitraan. Ada empat pencitraan dalam puisi, yaitu.
a. citraan perasa
Tapi jangan tentang lagi aku
Nanti darahku jadi beku
b. citraan visual
Baik, baik aku akan menghadap Dia
Menyerahkan diri dan segala dosa
c. citraan gerak
Nanah meleleh dari luka
Sambil berjalan kau usap juga
d. citraan pendengaran
Dibibirku terasa pedas
Mengaum di telingaku


2. Rasa

Rasa merupakan sikap emosi penyair terhadap pokok permasalahan yang ia ungkapkan dalam puisi. Dalam puisi Kepada Peminta-minta, naluri Chairil Anwar tersentuh melihat keadaan orang yang menderita. Puisi ini menimbulkan kesan haru disebabkan penyair merasa berdosa karena mengabaikan orang-orang menderita tersebut.


3. Amanat
Amanat merupakan sesuatu yang hendak disampaikan maupun efek tertentu yang dikehendaki oleh penyair melalui puisinya. Kepada Peminta-minta mengamanatkan seseorang agar tidak mengabaikan orang-orang yang menderita.

Uraian puisi tersebut merupakan puisi modern atau puisi bebas. Kamu juga perlu mengenal puisi lama atau tradisional, misalnya syair dan pantun. Puisi lama memiliki bentuk terikat. Keterikatan ini terlihat dari jumlah larik pada setiap bait, jumlah kata pada setiap larik, jumlah suku kata pada setiap larik, rima, dan irama.

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Tema dan Makna Puisi, Rasa Puisi, dan Amanat Puisi (Unsur Lahir dan Unsur Batin Puisi)"

Posting Komentar