Contoh Bahan Galian A, Galian B, Galian C yang Merupakan Sumber Daya Alam yang Tidak Dapat Diperbarui

Apa saja jenis Sumber Daya Alam yang Tidak Dapat Diperbarui?

Ada kalanya sumber daya alam yang terkandung di muka bumi persediaannya sangat terbatas. Jika telah habis dimanfaatkan maka proses pengadaannya kembali sangat sulit, bahkan tidak mungkin. Proses pemulihan harus terjadi secara alami dan dalam waktu ribuan bahkan jutaan tahun. Jenis kekayaan alam yang demikian termasuk ke dalam kelompok sumber daya alam yang tidak dapat diperbarui (tidak dapat dipulihkan). Semua jenis bahan galian atau barang tambang termasuk dalam kelompok ini. Adapun yang dimaksud dengan bahan galian adalah semua bentukan alam yang terkandung di dalam perut bumi atau di permukaan bumi dalam bentuk hablur (kristal) maupun cair yang memiliki susunan kimia tersendiri.

Bahan galian yang terdapat di Indonesia dikelompokkan ke dalam tiga golongan, yaitu sebagai berikut.

a. Bahan Galian A (bahan galian strategis), yaitu semua jenis barang tambang yang sangat penting bagi pertahanan dan keamanan negara, serta sangat potensial bagi stabilitas perekonomian negara. Contoh bahan galian A antara lain minyak bumi, gas alam, batu bara, aspal, timah, nikel, bauksit, tembaga, dan bahan-bahan radioaktif.

b. Bahan Galian B (bahan galian vital), yaitu semua jenis barang tambang yang menguasai hajat hidup orang banyak. Contohnya emas, perak, platina, dan wolfram.

c. Bahan Galian C, yaitu barang-barang tambang yang diperlukan untuk kegiatan industri. Contohnya sebagian besar mineral nonlogam, seperti batu pasir, belerang, batu-batu permata, batu granit, dan batu gamping (kapur, kalsit, dan marmer).

Contoh Bahan Galian C yang Merupakan Sumber Daya Alam yang Tidak Dapat Diperbarui

 

a. Minyak dan Gas Bumi

Minyak dan gas bumi merupakan bahan tambang yang sangat bernilai ekonomis sebagai salah satu sumber devisa negara. Jenis barang tambang sumber energi dan bahan bakar ini berasal dari mikroorganisme plankton, seperti radiolaria, poraminifera, globigerina, dan diatomea yang hidup di wilayah perairan laut dangkal berjuta-juta tahun yang lalu. Minyak bumi Indonesia terletak di lapisan-lapisan batuan sedimen yang terbentuk pada zaman tertier, sekitar 600 ribu–70 juta tahun yang lalu.

Plankton merupakan jenis hewan yang pendek sekali umurnya, setiap hari terjadi penumpukan bangkai-bangkai plankton di wilayah laut dangkal. Lama kelamaan tumpukan bangkai plankton ini semakin tebal dan bercampur dengan materi dasar laut berupa lumpur dan sebagainya. Karena pengaruh tekanan dan suhu yang tinggi di lingkungan tumpukan bangkai plankton tersebut, lama kelamaan terjadi proses metamorfosis atau perubahan wujud menjadi butiran-butiran protein, dan pada akhirnya menjadi lumpur minyak bumi.

Secara umum lokasi cebakan minyak bumi terdapat di empat kawasan, yaitu:
1) morfologi geantiklin (puncak lipatan);
2) morfologi patahan (fault);
3) lapisan kubah garam (saltdome); dan
4) lapisan perangkap (stratigraphic trap).

Sumber Daya Alam yang Tidak Dapat Diperbarui Minyak dan Gas Bumi
Daerah persebaran minyak bumi dunia terutama terletak di kawasan yang dulunya merupakan jalur Laut Tethys, di sekitar Timur Tengah (Jazirah Arab dan sekitarnya), dan Afrika Utara. Laut Tethys merupakan wilayah laut dangkal yang memisahkan benua purba, yaitu Laurasia dan Gondwana. Selain itu, terdapat juga di Alaska, Kanada, beberapa negara Amerika Tengah dan Selatan, Indonesia, dan Brunei Darussalam.

b. Batu Bara

Barang tambang sumber energi yang kedua selain minyak dan gas bumi adalah batu bara, yang terbentuk dari sisa-sisa batang dan ranting sejenis pohon pakis yang hidup sekitar zaman karbon. Sisa-sisa batang pohon tersebut tertimbun dalam lapisan-lapisan batuan sedimen dalam waktu yang sangat lama. Dalam pengaruh tekanan yang tinggi, sisa tumbuhan tersebut mengalami proses metamorfosis dinamo dan terjadi perubahan wujud, dari batang tanaman menjadi gambut (veen), batu bara muda (lignit), batu bara pertengahan (bitumin), batu bara tua (antrasit), dan grafit. Semakin tinggi kadar karbon yang terkandung dalam massa batu bara, semakin baik kualitasnya.

Batu bara banyak dimanfaatkan sebagai sumber energi pada industri-industri berat, seperti PT Krakatau Steel. Selain itu, juga digunakan untuk keperluan bahan bakar rumah tangga. Daerah persebaran tambang batu bara Indonesia antara lain Bukit Asam, Tanjung Enim (Sumatra Selatan merupakan tambang terbuka), Ombilin (Sumatra Barat merupakan jenis pertambangan tertutup), Pulau Laut (Kalimantan Selatan), sekitar Sungai Berau (Kalimantan Timur), Pegunungan Meratus (Kalimantan Selatan), dan Gowa (Sulawesi Selatan).

c. Timah Putih

Timah putih merupakan mineral logam yang banyak terkandung dalam batuan granit. Oleh karena proses pengikisan batuan oleh aliran air sungai, terjadi pemilahan antara massa batu granit dengan bijih timah putih. Mineral logam itu pada akhirnya diendapkan di dasar sungai. Jenis barang tambang ini umumnya dimanfaatkan dalam industri elektronik untuk menyambung atau mematri kabel, pelapis besi agar tidak berkarat, dan dalam industri obat-obatan untuk pelapis kemasan obat. Daerah persebaran timah di Indonesia, antara lain Pulau Bangka, Belitung, Singkep, dan Kepulauan Karimun.
 

d. Bauksit

Bauksit atau bijih aluminium banyak terkandung dalam batuan yang mengalami pencucian. Aluminium merupakan jenis logam yang sifatnya ringan dan tidak mudah berkarat. Oleh karena itu, banyak dimanfaatkan sebagai pelapis badan pesawat terbang. Daerah persebaran bijih aluminium di Indonesia antara lain Pulau Bintan, Bangka, Belitung dan Kalimantan Barat.

e. Nikel

Nikel merupakan jenis mineral logam yang banyak terkandung di wilayah laut dalam, seperti di dasar lempengan samudra. Akibat proses endogen berupa pengangkatan, wilayah laut tersebut naik ke permukaan darat. Daerah sebaran nikel Indonesia terdapat di Danau Matana dan Soroako (Sulawesi).

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Contoh Bahan Galian A, Galian B, Galian C yang Merupakan Sumber Daya Alam yang Tidak Dapat Diperbarui"

Posting Komentar